WAKATOBI, TOPIKSULTRA.COM — Legislator muda DPRD Kabaupaten Wakatobi, Muhammad Ikbal meminta kepada Pemerintah Kabupaten Wakatobi untuk lebih serius menagani penyebaran Virus Corona atau COVID-19, terutama melalui jalur laut, lalu lintas kapal antara pulau, rute Wangi Wangi-Kaledupa-Tomia-Binongko.
“Ini perlu diperhatikan. Untuk sementara ditutup dulu, mengingat warga yang masuk Wakatobi dari daerah pandemi tidak diketahui jumlah pastinya dan sebagian masih berkeliaran,” ucapnya kepada TOPIKSULTRA.com, Selasa (28/04/2020).
Pria berlatar dosen di Insitut Teknologi Kesehatan Avicenna Kendari ini mengungkapkan ketersedian Alat Pelindung Diri (APD) di Puskesmas Kecamatan setiap pulau masih terbatas jumlahnya, sehingga dapat berakibat fatal ketika ada kasus terinfeksi, maka ditakutkan tidak bisa terkendali.
“Saat ini dari segi fasilitas kesehatan masih terbatas, kita belum siap. Dalam kunjungan kerja saya di Pulau Tomia contohnya, para tenaga medis mengeluhkan APD ini. Sekarang kita belum siap maksimal, caranya untuk memutus mata rantai dengan membatasi jalur jalur masuk dan keluar antara pulau,” imbuhnya.
Bersamaan dengan itu, Lurah Waha, Kecamatan Tomia Idris Pou juga mengeluarkan surat imbauan kepada para nahkoda kapal dan speed boat agar tidak beroperasi melayani rute Waha Tomia – Baubau dan Waha- Wangiwangi selama dua minggu, terhitung dari 28 April 2020 hingga 12 Mei 2020.
“Saya pribadi sangat mendukung, sebelumnya saya juga telah komunikasi dengan Direktur RSUD Wakatobi dr Munardin Malibu. Kita diminta melakukan isolasi mandiri merespon kasus baru warga yang dinyatakan reaktif versi rapid test, namun saya menilai ini belum cukup. Pembatasan sosial harus dibatasi juga lalu lintas kapal kita. Ini dilakukan harus terukur dan terorganisir dengan baik, tidak perlu panik, tapi kewaspadaan harus ada kita tidak boleh kecolongan,” tutur Ikbal.
Lapoaran: Hendriansyah
Comment