BUTON UTARA, TOPIKSULTRA.COM — Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Buton Utara (Butur), menggenjot pengembangan hutan mangrove sebagai salah satu obyek wisata daerah.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Butur, Harlin Hari, mengatakan, potensi hutan mangrove Butur mencapai 16 ribu hektar, bahkan diklaim terluas di Sultra. Karena itu, pihaknya optimis menjadikan hutan mangrove sebagai salah satu destinasi wisata.
“Potensi hutan mangrove kita luas, ada di kawasan Mina-minanga, ada di Desa kalibu. Luasnya mencapai 16 ribu hektar, ini yang kita pelihara pelestariannya,” tutur Harmin Hari kepada TOPIKSULTRA.COM, di ruang kerjanya, Selasa (28/7/2020).
Menurutnya, pengembangan hutan mangrove sebagai salah satu destinasi wisata, diyakini bisa menyumbang pendapatan daerah (PAD). Karena itu, Harmin berharap, agar perhatian terhadap pemeliharaan hutan mangrove dapat dijaga dengan sebaik-baiknya. karena di dalam hutan mangrove tersebut banyak habitat hidup, seperti burung, kerang sehingga menjadi daya tarik untuk mempromosikan hingga ke mancanegara.
“Hutan mangrove ini punya keterkaitan semua, tidak hanya pariwisata, disitu ada lingkungan hidup, termasuk Dinas PU,” katanya.
Selain mangrove, Harmin mengakui Butur juga punya potensi wisata bahari, wisata air, budaya dan kuliner yang bisa dikelolah sebagai destinasi wisata yang menarik pengunjung. Hanya saja pengelolaan semua potensi wisata tersebut belum maksimal karena keterbatasan anggaran. “Potensi wisata kita tidak kalah dengan yang dimiliki daerah lain, Kita ingin genjot pengembangannya, tapi anggaran kita masih terbatas,” katanya.
Laporan: Adrian
Comment