Desa di Kabupaten Kolaka ini Miliki Kolam Renang Mewah

Berita, Kolaka485 Views
banner 468x60

KOLAKA, TOPIKSULTRA.COM — Pemerintah Desa Puubenua Kecamatan Baula Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara, memiliki obsesi yang kuat untuk memajukan desanya. Dengan memanfaatkan potensi alam yang melimpah berupa ketersediaan air bersih, Pemerintah Desa Puubenua membangun fasilitas publik berupa kolam renang.

Plt Kepala Desa Puubenua, Piter Pasumbung, mengatakan ide membangun kolam renang, bermula saat dirinya baru dilantik sebagai pelaksana tugas Kades Puubenua, tahun 2019 lalu. “Waktu itu saya jalan-jalan keliling wilayah desa, saya lihat ada potensi air yang melimpah, lalu saya bicarakan dengan aparat desa, jadilah pembangunan kolam renang ini sebagai salah satu prioritas,” katanya kepada TOPIKSULTRA.COM, Rabu (3/6/2020).

Tidak tanggung-tanggung, kolam renang yang berdiri diatas lahan seluas kurang lebih 1 hektar tersebut terbilang mewah, dan terbagi dalam beberapa ukuran dan tingkatan: mulai dari ukuran luas 2 x 2meter dengan kedalaman 30 cm, ukuran 3X3 meter dengan kedalaman 50 cm hingga ukuran 5X7 dengan kedalaman hingga 2 meter. “Jadi kolam ini renang ini diperuntukkan bagi keluarga yang ingin berwisata, ada kolam untuk anak umur 3,4 tahun hingga orang dewasa, ” katanya.

Menurut Piter, selain kolam, saat ini juga sementara berjalan pembangunan fasilitas pendukung lainnya seperti pondok-pondok untuk wisata kuliner yang terintegrasi dengan sarana parkiran. Namun, meski pembangunannya belum rampung seratus persen, bagi warga yang ingin berwisata sudah dapat meniikmati jernihnya air gunung yang tertampung dalam kolam mewah tersebut.

Piter merinci, anggaran pembangunan kolam renang tersebut bersumber dari dana desa. “Tahap awal ini, kami kucurkan Rp 174 juta DD tahun 2019, dan untuk fasilitas lainnya kita juga akan alokasikan dari DD tahun 2020,” katanya.

Menyinggung besaran tarif retribusi pemanfaatan jasa kolam renang, Piter yang juga mantan Plt Kades Watalara ini mengaku belum menetapkan berapa besaran yang akan dipungut. Sebab, pengelolaan kolam renang dan wisata kuliner ini akan diserahkan kepada BUMDes setelah semua proses pembangunan rampung. Namun, bagi warga desa setempat dapat memanfaatkan fasilitas tersebut secara gratis. “Untuk warga luar desa akan kita kenakan tarif retribusi desa, pengelolahnya oleh BUMDes,” katanya.

Laporan: Azhar Sabirin

Editor

Comment