Destinasi Wisata Baru di Butur Dari Pengembangan 16 Ribu Hektar Hutan Mangrove

banner 468x60

BUTON UTARA, TOPIKSULTRA.COM — Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara (Butur), terus mengembangkan destinasi hutan mangrove di wilayah pesisir, selain sebagai upaya mengatasi abrasi pantai mangrove diupayakan sebagai destinasi wisata baru.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Butur, Harlin Hari mengatakan saat ini hutan mangrove di Butur sekitar 16 ribu hektar dan terluas di Sultra.

“Mangrove kita ini banyak, ada di kawasan Mina-Minanga, ada juga di Desa Kalibu yang luasnya sekitar 16 ribu hektare. Kita sudah survei kawasan hutan magrove ini, ada sekitar 16 ribu hektare. Ada pelestariannya, kemudian tindak lanjut kawasan hutan magrove juga ada,” ucapnya saat ditemui TOPIKSULTRA.COM di ruang kerjanya, Senin (27/7/2020).

Harlin menambahkan, penataan kawasan destinasi wisata baik itu wisata alam, wisata pantai, wisata bahari, wisata budaya dan kuliner masih terkendala anggaran.

“Anggaran kita sangatlah terbatas untuk melakukan pengembangan destinasi, kita sudah punya potensi, tapi kita masih kurang operasional,” tambahnya.

Namun dengan keterbatasan anggaran untuk melakukan pengembangan destinasi, di Kabupaten Butur mempunyai potensi yang tidak kalah pentingnya dengan daerah-daerah lain, tapi pihaknya masih kurang operasional, untuk mengembangkan kawasan wisata.

“Ini yang menjadi kendala sehingga penataan kebersihan masih terganggu, yang membuat tidak nyamanan pengunjung. Kedepannya ini yang kita jenggot sesuai dengan Rancangan Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPDA),” urainya.

Harlin menghimbau kepada masyarakat di sekitar hutan mangrove serta masyarakat Butur dapat bersinergi dengan pemerintah untuk menjaga hutan mangrove.

“Kita berharap aset ini jangan kita rusak, karena didalam hutan magrove ini banyak habitat, ada burung ada kerang, dan inilah menjadi modal kita yang kita promosikan Butur ini, baik di nasional maupun di mancanegara,” tutupnya.

Laporan : Adrian

Editor

Comment