TOPIKSULTRA COM, KOLAKA UTARA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) memberikan gambaran terkait perkembangan angka tertinggi Stunting berada pada Kecamatan Pakue Utara tepatnya di Desa Lawata sebanyak 17 orang.
Jumlah tersebut di paparkan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,Hj.Hasrayani, SP di hadapan Penjabat Pj Bupati Kolaka Utara, Dr.Ir Sukanto Toding, MSP.MA pada saat Rapat Evaluasi dengan di hadiri baik Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten,dr.Ahli, Kecamatan, Puskesmas, Desa, Penyuluh KB Kader Posyandu, Mahasiswa USN Kolaka, dan Masyarakat Desa Lawata
Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman Kantor Desa Lawata Kecamatan Pakue Utara.Sabtu (10/8/2024)
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,Hj.Hasrayani,SP mengatakan ada sebanyak 17 orang Balita Stunting yang sedianya akan ditangani bersama – sama dalam hal percepatan penurunan Stunting khususnya di Desa Lawata.
” Kita ketahui bersama nilai angka tertinggi Stunting berada di Kecamatan Pakue Utara Tepatnya di Desa Lawata sebanyak 17 orang Balita,” ujar Hasrayani disaat menggambar perkembangan Kasus Stunting usai di laksanakan Bulan Sensus Stunting.Sabtu (10/8/2024).
Lebih lanjut,Hj.Hasrayani memberikan gambaran secara umum untuk dijadikan acuan di saat para pegiat Stunting baik dari Mahasiswa USN yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Lawata maupun pegiat lainnya.
” Rapat Evaluasi kita lakukan sebanyak 10 kali dalam setahun berarti setiap bulan kita melakukan Rapat Evaluasi bersama TPPS apa yang sudah kita lakukan,apa yang akan dilakukan dan bagaimana perkembangan setelah kita melakukan pasti ada keberhasilan atau tidak termasuk penanganan Stunting di awal termasuk Desa Lawata,” ungkapnya
Selain itu, menurut Hasrayani di awal Stunting jumlah awal kasus sebanyak 18 orang Balita dari Desa Lawata setelah satu bulan kita bekerja dan di lakukan Rapat Evaluasi dan ada penurunan Stunting.
” Sehingga harapan kami dengan hadir para Mahasiswa USN Kolaka ini dapat membantu kami semoga angka 17 orang Balita Stunting bisa cepat turun menjadi zero Stunting,” katanya
Bukan hanya itu,Hj. Hasrayani juga menyebut pada hasil rekapan Balita Posyandu pada bulan Juni tahun sebelumnya angka Stunting Kabupaten Kolaka Utara paling tinggi di Sulawesi Tenggara terjadi pada tahun 2022 sebanyak 28 koma lebih persen kemudian berhasil diturunkan 7 persen pada tahun 2022.
” Namun pada tahun 2023 meningkat lagi menjadi 7 persen dan dijumlahkan dari 2022 dan 2023 menjadi 30 persen sehingga pada tahun 2024 dilakukan pada bulan Juni dilakukan namanya bulan Sensus Stunting serentak melalui Posyandu seluruh Balita,Baduta dan Ibu Hamil Kek yang di Kolaka Utara dihadirkan ke Posyandu,” ungkapnya
Menurutnya,selama satu bulan lebih dilakukan Posyandu di 15 dari 16 Puskesmas maka kita ketahui dari jumlah Balita sasaran sebanyak 10041 orang dan terdeteksi sebanyak 357 orang Balita Stunting, Wasting 210 orang Underweight,658 orang.
” Sehingga persentasenya kalau ini yang kita pakai maka hanya ada 3,56 persen, bukan 30 persen, darimana pusat menetapkan Kabupaten Kolaka Utara angka 30 persen sehingga akan pertahankan data Posyandu pada bulan Juni tahun 2024 ini hanya 3,56 persen,” sebutnya
Menurutnya, di Kecamatan Pakue Utara jumlah Balita sasaran sebanyak 531 orang dan ini setiap bulan haru dikawal mereka datang ke Posyandu tidak ada namanya tersisa satu orang.
” Kalau tidak bisa datang kita jemput dan setelah dilakukan semua berhasil,” ucapnya
Laporan : Ahmar
Comment