Disbunnak Kolut Genjot Budidaya Itik Petelur

banner 468x60

TOPIKSULTRA.COM, LASUSUA — Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara, terus mendorong pertumbuhan ekonomi warga. Salah satunya melalui budidaya itik petelur dan ayam petelur.

Kepala Dinas Disbunnak Kolut, Ismail Mustafa mengatakan, untuk mengembangkan budidaya itik petelur, tahun ini pihaknya akan membeli mesin penetas telur modern dan mesin pencacah jagung.

“Tahun ini pengadaan alat mesin penetas telurnya, dan tahun depan bibit itik yang sudah kita tetaskan akan kita salurkan ke kelompok pembudidaya di setiap kecamatan,” katanya kepada TOPIKSULTRA.COM, Senin, (13/9/021), di ruang kerjanya.

Saat ini, kata Ismail, sudah ada beberapa kelompok yang sudah membudidaya itik khususnya di Desa Latali. “Kita berharap itik yang dibudidaya saat ini, bisa bertelur dan itu yang akan kita tetaskan nantinya,” tuturnya.

Menurutnya, harga pembelian satu unit alat penetas telur sebesar Rp 10 juta lebih. Selain itu pihaknya juga terus mengenjot peningkatan usaha ayam petelur yang sudah lebih dulu dibudidaya, dengan sasaran prioritas di tiga wilayah kecamatan yakni kecamatan Lambai sebanyak 5 unit kandang ayam petelur. “Kecamatan ini adalah kelompok
pembudidaya yang baru tahun ini,” ujarnya.

Sementara yang kedua adaah kecamatan Desa Ainani Tajriani, juga ada penambahan 5 unit kandang. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi ayam petelur. “Yang ke tiga itu kecamatan Tolala Desa Lawaki Jaya, juga ada penambahakan 5 unit kandang,” katanya.

Menurutnya, penambahan 5 unit kandang ayamg di Desa Lawaki Jaya, karena hasil produksi telur yang ada saat ini belum mencukupi dan memenuhi kebutuhan pasar. “Target kita sekitar 10 kandang di Lawaki Jaya, dan juga ada sistem sharing, dimana warga yang membuat
kandang sendiri,” katanya.

Menurutnya, setiap satu lokal kandang berisi 2000 ekor ayam, dan tahun ini sudah ada 20 kelompok masyarakat pembudidaya ayam petelur. “Untuk mendukung itu kita siapkan anggaran Rp 400 juta,” katanya.

Selain menggenjot peningkatan itik dan ayam petelur, Disbunnak juga akan menyiapkan mesin penggiling/pencacah jagung guna mendukung penyiapan pakan itik dan ayam petelur.

Adapun untuk pengelola mesin penggiling jagung, pihaknya masih akan mempertimbangkan apakah diserahkan langsung kepada kelompok
budidaya ternak, atau akan ada kelompok khusus yang diberdayakan untuk dibina mengelola mesin penggiling tersebut.

“Kelompok ini kita fokuskan khusus memproduksi pakan dengan harga murah untuk dijual ke pembudidaya ayam petelur dan itik,” tuturnya.

Rencananya, kata Ismail, dari 5 unit mesin pencacah jagung nantinya dibagi merata, ada yang dibagian Utara ada dibagian tengah dan juga di bagian wilayah selatan, sehingga nantinya dapat terjangkau semua untuk penyediaan bahan pakan yang dibutuhkan kelompok pembudidaya ayam petelur.

Laporan : Ahmar

Editor

Comment