Empat Tahun ABR, Aspal Ratusan Kilometer, 38 Jembatan Dibangun dan Sediakan Sarana Air Bersih

Abu Hasan-Ramadio (ABR) genap empat tahun memimpin Kabupaten Buton Utara (Butur). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton Utara, sukses meletakkan pembangunan infrasturktur jalan di daerah berjuluk Lipu Tinadekono Sara. Organiasi perangkat daerah yang dipimpin Wawan Wardaya itu berhasil mengaspal ratusan kilometer jalan, puluhan jembatan, saluran irigasi dan sarana air bersih.

“Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur tercatat tahun 2016 berhasil membenahi ruas jalan dengan pengaspalan sepanjang 59 kilometer. Pada tahun 2017 kembali dibangun sepanjang 30 kilometer, tahun 2018 sepanjang 15 kilo meter dan tahun 2019 sepanjang 6.9 kilometer. Total panjang jalan diaspal kurang lebih 112.9 kilo meter dalam kurun waktu empat tahun memimpin Lipu Tinadekono Sara tersebut,” ujar Bupati Butur, Abu Hasan (17/2/2019).

Abu Hasan menambahkan, pembangunan infrastuktur moda transportasi darat terus dipacu. Ruas jalan dan jembatan dibangun. Panjang ruas jalan kabupaten Buton Utara 632.835 kilometer. Empat tahun memimpin, capaian pembangunan pengaspalan jalan sepanjang 114.8 kilometer. “Jika dijumlah total jalan teraspal di Butur 12 tahun terakhir sejak 2007-2019 sepanjang 239.430 kilometer,” ujarnya

Pembangunan jalan di Kabupaten Buton Utara di bawah kepemimpinan Abu Hasan-Ramadio (ABR) terus digalakkan.

Mantan Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara itu menambahkan, tahun 2019 sebanyak sembilan ruas jalan dibenahi dengan pengaspalan dan sembilan dengan pengerasan. Pembangunan jalan meliputi peningkatan Jalan Triwacu-wacu, pembangunan Jalan Karya Bhakti-Kotawo, pembangunan Jalan Bumi Lepero-Langere, pembangunan Jalan Membuku-Jampaka, peningkatan Jalan Waodeburi-Petetea, lanjutan peningkatan jalan poros Desa Mata, peningkatan jalan poros Lakansai-Lamoahi, dan peningkatan Jalan Eelhaji.

Salah satu jembatan penghubung yang dibangun di wilayah Pemerintahan Buton Utara.

“Kemudian peningkatan jalan dalam Kota Buranga Kecamatan Kulisusu, peningkatan jalan dalam kota Buranga Kecamatan Bonegunu, peningkatan jalan poros Petetea-Pebaoa, peningkatan Jalan Desa Lambale, pembangunan jalan Desa Bubu Kecamatan Kambowa, pembangunan jalan Eelahaji-TPA, pembangunan jalan Kadacua-Eelahaji, pemeliharaan periodik jalan poros Bubu-Pure dan pemeliharaan periodeik jalan poros Wantulasi-Bira, dan pemeliharaan periodik jalan poros Labuan-Torombia.

Hubungkan Jalan Bumi Lapero dengan Langere

Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton Utara (Butur) terus meletakkan pembangunan infrastruktur di daerah berjuluk Lipu Tinadekono Sara tersebut. Organisasi perangkat daerah itu membukan jalan baru menghubungkan Bumi Lapero Kecamatan Kulisusu Barat dengan Desa Langere Kecamatan Bongenu. Kedua desa itu tak lagi terisolir.

“Salah satu program tahun 2019 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur, yakni membuka jalan baru menghubungkan Bumi Lapero dengan Langere. Gebrakan pembangunan infrastruktur jika sebelumnya Lengere hanya bisa diakses dengan menggunakan moda trasportasi laut kini bisa ditempu menggunakan jalur darat.

“Pembukaan akses jalur darat menghubungkan Lapero dengan Langere dibangun untuk membuka daerah yang terisolir melalui akses jalur darat,” ujar Bupati Buton Utara, Abu Hasan.

Abu Hasan yang juga Ketua DPD PDIP Sulawesi Tenggara itu berkomitmen, akan menuntaskan pembangunan infrastruktur diakhir masa jabatannya pelan tapi pasti akan terlihat dan bisa dinikmati oleh masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur, Wawan Wardaya mengungkapkan, jalan yang akan dibangun di Bumi Lapero-Langere sepanjang 7 kilo meter lebih. “Biaya pembangunan jalan sebesar Rp 5 miliar lebih bukan pengaspalan tetapi timbunan,” ujar Wawan Wardaya.

Buka Daerah Terisolir, Dinas PU Butur Bangun 38 Jembatan Penghubung

Sebanyak 38 jembatan penghubung mayoritas kontruksi beton dalam kurun waktu empat tahun berhasil dibangun.

Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur terus meletakkan pembangunan infrasturktur untuk membuka keterisoliran beberapa wilayah di daerah berjuluk Lipu Tindakono Sara tersebut dan tak hanya fokus pada pengaspalan jalan.

Di era kepimimpinan Abu Hasan-Ramadio sukses meletakkan pembangunan jembatan untuk membuka keterisoliran beberapa wilayah di daerah itu melalui akses tranportasi darat. Sebanyak 38 jembatan penghubung mayoritas kontruksi beton dalam kurun waktu empat tahun berhasil dibangun.

“Tercatat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur, tahun 2015 sebanyak 24 jembatan, tahun 2016 sebanyak 7 buah, tahun 2017 sebanyak 1 buah dan tahun 2018 sebanyak 4 jembatan. Kemudian tahun 2019 sebanyak 2 unit,” ujar Bupati Buton Utara, Abu Hasan, Senin (17/2/2019).

Abu Hasan menambahkan, pembangunan jembatan membutuhkan ketelitian khusus. karena menurutnya, jembatan merupakan konstruksi yang digunakan sebagai sarana bagi banyak transportasi untuk dilewati. Jika asal-asalan kata dia, maka dapat membahayakan pengguna jembatan dan masyarakat.

“Tahun 2019 lalu, dua jembatan penghubung dibagun tahun 2019 di Desa Lahumoko Kecamatan Kambowa sepanjang 8 meter dan menghabiskan anggaran Rp 1,2 Miliar dan jembatan Wantulasi panjang 6 meter anggarannya Rp 1,4 miliar masing-masing kontruksi,” tandasnya.

Dinas PU Bangun SPAM, Warga Butur Tak Sulit Lagi Peroleh Air Bersih

Dinas PU Kabupaten Buton Utara sukses membangun Sistem Penyedia Air Minum (SPAM).

Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur terus memberikan kontribusinya untuk pembangunan daerah. Organisasi perangkat daerah yang dipimpin Wawan Wardaya itu sukses membangun Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan air besih warga Lipu Tinadeakono Sara.

Bupati Buton Utara, Abu Hasan mengungkapkan, air minum merupakan kebutuhan dasar bagi manusia dan harus tersedia dalam kuantitas yang cukup dan standar kualitas yang memenuhi persyaratan. Olehnya itu, optimalisasi penyediaan air besih terus dilakukan di Buton Utara.

“Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur tahun 2017 optimalisasi SPAM di Buranga, Labuan Wolio, Kioko, Desa Mata, Kulisusu dan Desa Bira. Kemudian, pada tahun 2018 optimalisasi sarana air minum kembali dilakukan di Kulisusu, Kulisusu Utara dan Desa Mata. Sementara pada Tahun 2019, optimaliasi pembangunan SPAM dilakukan di Kadacua, Bonelipu, Karya Mulia, Kioko, Lantagi dan Soloy Agung,” ujar Abu Hasan.

Melalui proyek tersebut sarana air bersih melayani ratusan sambungan rumah. Abu Hasan menegaskan, proyek penyediaan air bersih itu merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur publik khususnya air minum dan mempercepat pelaksanaan proyek infrastruktur strategis nasional.

“Pengembangan SPAM serta prasarana dan sarana sanitasi yang diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum untuk memenuhi kebutuhan pokok akan air bersih. “Jika proyek ini sudah jadi, maka secara otomatis, air bersih akan disalurkan ke rumah-rumah warga,” ucapnya.

Abu Hasan menambahkan, pembangunan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas layanan air minum dan sanitasi pemukiman dilakukan melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Empat tahun terakhir, telah terbangun 10 unit SPAM dan telah tersambung 2.226 rumah (*)

(Adv)

Editor

Comment