Gelar Unras, Ratusan Mahasiswa Minta Pemda Kolut Normalkan Harga dan Kuota Elpiji 3 Kg

DPRD Perketat Pengawasan Unras Di Kantor DPRD Atas Kelangkaan Tabung Gas Elpiji.

TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA – Ratusan mahasiswa dari Institut Teknologi Sains (Intens) Muhammadiyah, melakukan aksi unjuk rasa (Unras) di depan Gedung DPRD, Senin (16/10/2023). Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara memberikan solusi atas kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kg.

Usai orasi didepan kantor DPRD, para Mahasiswa yang tergabung dalam himpunan baik dari Himasakta, Himmaker, dan Himmatek Intens Muhammadiyah Kolaka Utara memasuki ruang Rapat DPRD Kabupaten Kolaka Utara untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP)

RDP dipimpin langsung oleh Anggota Komisi II, Arifuddin dan Komisi III, Nasir Banna keduanya berasal dari FraksiPDIP.

Salah satu Perwakilan Koordinator Lapangan dari gabungan sejumlah himpunan kemahasiswaan baik dari Himasakta, Himmaker, dan Himmatek Intens Muhammadiyah Kolaka Utara,Wahyu Setiawan meminta Dinas Perdagangan Kolaka Utara agar mengeluarkan data jumlah kuota elpiji yang ada di Kolaka Utara.

Mereka juga meminta Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Perdagangan. Mendesak DPRD Kolaka Utara untuk menghadirkan perwakilan setiap agen dan pangkalan tabung elpiji serta aparat Kepolisian Polres Kolaka Utara.

Mahasiswa mendesak instansi terkait untuk melakukan sidak serta memperketat dan memperkuat pengawasan distribusi dan penjualan tabung gas elpiji 3 Kg.

“Kami meminta DPRD Kolaka Utara untuk menormalisasikan harga dan kuota elpiji di Kolaka Utara,” pintanya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan, Ahdan Alwi menuturkan, kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kg murni disebabkan tidak beroperasinya depok pengisian gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Kolaka akibat izin operasional belum terbit.

Karena itu, pengisian dialihkan ke Kabupaten Konawe. Naas, sekitar dua pekan lalu depot pengisian di Konawe alami kebakaran, sehingga proses pengisian tabung subsidi ini bertumpuk di Kota Kendari.

“Selain jarak tempuh dari Kolaka Utara ke Kendari yang lumayan jauh, proses pengisiannya juga memerlukan waktu lama karena agen elpiji 3 Kg harus mengantre dulu,” terangnya.

Senada, anggota Komisi III DPRD Kolaka Utara, Nazir Banna mengungkapkan, kelangkaan gas melon di Kabupaten Kolaka Utara sejak beberapa pekan ini bukan karena penyelundupan ke daerah lain atau penimbunan, tapi disebabkan tidak beroperasinya depot isi ulang di Kolaka.

“Beberapa waktu lalu, kami telah berkoordinasi dengan Pertamina agar membantu Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kolaka, sehingga distribusi tabung gas elpiji 3 Kg kembali normal.” ungkapnya

Laporan : Ahmar

Editor

Related Posts

Jangan Ketinggalan Berita Lainnya

Comment