TOPIKSULTRA.COM, LASUSUA — Harga jual merica atau lada di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), kini bertahan di angka Rp70 ribu per kilogram.
Meski harganya tidak seperti tahun sebelumnya, yang mencapai kisaran Rp120 ribu per kilogram. Namun, bagi petani di Kolut khususnya di Desa Larui, masih mempertahankan tanaman rempah ini sebagai salah satu andalan sumber pendapatan petani yang menjanjikan hasil.
Kepala Desa Larui, Edy Wahyudi, mengatakan masyarakat Desa Larui hampir merata menanam merica yang telah diminati sejak 2013. “Budidaya yang terbanyak di wilayah Dusun II, Dusun IV dan VI,” katanya kepada TOPIKSULTRA.COM, Kamis, (12/8/2021)
Menurutnya, selain budidaya merica yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, petani di Larui juga masih menanam kakao lokal dan revitalisasi serta tanaman palawija seperti jagung, termasuk nilam. “Terutama di Dusun I, III, dan V,” ujarnya.
Menurutnya, budidaya tanaman merica dalam 1 hektar dengan jarak tanam 2,5 meter sampai 3 meter, bisa mencapai 900 pohon dengan jarak waktu pemeliharaan 2 tahun sudah bisa menghasilkan banyak buah.
“Tergantung cara pemeliharaan dan pemupukan. Kalau bagus perawatannya bisa menghasilkan 5 ton dalam satu kali panen,”ujarnya.
Menurutnya, masa pemberian pupuk kompos pada merica dilakukan sebanyak dua kali pemupukan dalam satu tahun, dengan masa panen 2 kali setahun, yang biasanya berlangsung di bulan Mei dan November.
“Pupuk yang diberikan pupuk kandang atau kompos yang bersumber dari kotoran ayam, ditambah pupuk cair lainnya,” katanya.
Edy merasa bersyukur dengan adanya budidaya merica, yang memberi keuntungan kepada warga petani.
Laporan : Ahmar
Comment