KONUT, TOPIKSULTRA.COM — Keluarga korban serangan buaya di Sungai Desa Tapuusuli, Kabupaten Konawe Utara menerima potongan tubuh yang ditemukan warga saat melakukan pencarian, Jumat 27 Desember 2019.
Potongan bagian tubuh almarhum Ibu Ema itu diserahkan oleh Camat Andowia, Hasrat kepada keluarga korban yang diterima langsung oleh suami korban, Jumrin dan anak-anaknya.
Bagian tubuh manusia diduga korban serangan buaya itu diantaranya bagian otak, batok kepala dan jantung, Hasrat menjelaskan, organ manusia itu diperoleh dari delapan penyelam yang dibantu oleh warga sekitar saat melakukan pencarian.
“Kemarin saya perintahkan Kepala Desa Laronanga untuk mencari kapal, kompresor dan tim penyelam, awal pencarian yang dilakukan oleh 8 penyelam dibantu masyarakat di sekitar TKP,” jelasnya kepada TOPIKSULTRA.com, Sabtu (28/12).
“Saya yang mendengar kabar, langsung menelpon pihak BNPB, Babinsa, Babinkamtibmas dan tiga kepala desa setempat dan kami langsung bergeser turun ke tempat kejadian,” tambahnya.
Camat Andowia ini menuturkan, kronologi bencana kemanusiaan yang menggegerkan jagat maya dan warga Sultra ini terjadi pada waktu pagi sekira pukul 09.00. Awal mula, korban (Ema) mendapatkan telepon bahwa perahunya tenggelam, korban pada saat itu akan pergi ke pesta bersama suaminya, Jum’at 27 Desember 2019.
Atas perintah sang suami korban akhirnya batal menghadiri pesta, korban bersama kedua anaknya menuju kali melihat kondisi perahu. Sesampainya di lokasi, korban langsung mengerjakan pengurasan air dari dalam perahu.
“Turun mi liatkan kita kapal, nanti saya yang pergi pesta nda enak kalo kita pergi berdua ada pesta,” ucap Camat menirukan perkataan suami korban.
Saat melakukan evakuasi dengan mengeluarkan air dari dalam perahu, korban yang melihat kondisi Sungai Lasolo saat itu sedang surut, memutuskan untuk mencari pokea di sekitaran pinggir sungai.
“Saat korban mencari pokea, kedua anaknya yang sempat melihat buaya, menyampaikan pada ibunya, mama… buaya,” kata Camat Andowia menceritakan.
Lanjut Hasrat, Ibu Ema tidak menghiraukannya mengingat warga Desa Puusuli sudah terbiasa akan adanya buaya,” ucapnya.
Kata Hasrat, dari kesaksian anak korban, buaya itu sempat mengibaskan ekornya dan mengenai kaki korban hingga terjatuh, tidak berselang lama buaya itu kembali dan langsung menerkam kepala korban saat korban tidak sempat berdiri dari jatuhnya.
“Dengan cepat buaya menyeret korban ke dalam air,” urainya.
Kedua anak korban yang melihat kejadian itu langsung menangis histeris, dan lari ke pemukiman Desa Pusuli untuk meminta bantuan kepada masyarakat. Setelah warga Puusuli turun membantu, hanya menemukan sisa darah dari korban di pinggiran Sungai Lasolo.
Laporan: Adi
Comment