MUNA BARAT, TOPIK SULTRA.COM– Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Muna Barat (Mubar) mendapat peringkat ketiga nasional sebagai penyelenggara terbaik. Penghargaan tersebut dianugerahkan oleh KPU RI usai menggelar lomba penghargaan kepada penyelenggara kab/kota berprestasi dalam pelaksanaan pemilu dengan beberapa kategori.
Ketua KPU Mubar, Awaludin Usa mengatakan, untuk kabupaten Mubar mengikuti dua kategori yakni data berkualitas dan penyelenggara berintegritas. Untuk ditingkat Sultra dari 17 kabupaten, Mubar yg terpilih atau yg terbaik di dua kategori tersebut dan mewakili Sultra di tingkat nasional.
“Alhamdulilah untuk tingkat nasional, Mubar dengan segala keterbatasan terutama jaringan internet mendapat peringkat 3 nasional dan terbaik sesultra,” jelasnya memalui telpon selulernya, kepada topiksultra.com senin (23/9/2019).
Dalam penyajian data pemilih di Mubar, kata Awal, pihak KPU Mubar bersama seluruh penyelenggara ad hock (PPK dan PPS) bekerja maksimal untuk menyajikan data yg betul betul akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
“Di jajaran PPK Dan PPS , kami selalu menginstruksikan untuk bekerja secara Terstruktur, sistematis dan masif (TSM) dalam rangka pemutakhiran data pemilih.
Terstruktur maksudnya bahwa dalam pemutakhiran data kita melakukan perencanaan dengan baik. Mengidentifikasi semua potensi potensi masalah dalam pemutakhiran data,” terangnya.
Awal mengaku bahwa saat ini masalah terbesar adalah jaringan internet. PKPU 11 tahun 2018 tentang pemutakhiran data diwajibkan data yg ditetapkan melalui aplikasi Sidalih (sistem informasi data pemilih). Sidalih ini harus terhubung dengan internet.
“Ini yang harus kita jawab agar dalam proses penetapan tidak ada masalah. Sistematis maksudnya kita Membangun koordinasi dengan Pemerintah daerah (capil) dan bawaslu. Capil Muna barat sangat membantu dan membuka diri kepada KPU Mubar terhadap data yang kami mintai,” ungkapnya.
Selain itu peran Bawaslu sangat besar dalam memberikan masukan untuk terciptanya data yang baik. Kordinasi penyelenggara dengan Masif antara penyelenggara kami PPK, PPS dan dibantu oleh bawaslu menyisir semua pelosok, pesisir di Muna barat untuk mendata pemilih yang memenuhi syarat agar dapat masuk dalam DPT.
“Kita inginkan bahwa tidak ada lagi masyarakat Muna barat yg memenuhi syarat, tidak masuk dalam DPT dan Alhamdulilah hasilnya, dari kerja kita semua, KPU, bawaslu dan PPK , PPS dan dibantu oleh Dinas capil kita dapat menyajikan data yg berkualitas,” tambahnya.
Ukuran data berkualitas, kata Awal, yakni DPT Ganda. Untuk DPT ganda di Mubar kami memastikan itu tidak ada.
“Tidak ada pemilih yg terdata dua kali dalam DPT untuk di kabupaten Muna barat”, ujarnya.
Kemudian pemilih DPTB yg memilih dengan menggunakan KTP EL jumlahnya sangat kecil. Itupun pengguna KTP eL ini yg terdata, namanya sudah masuk dalam DPT. Hanya karena surat pemberitahuanya hilang, mereka datang memlih dengan menggunakan KTP eL.
selanjutnya NIK Invalik. Untuk nik invalid KPU Mubar tidak terdapat NIK invalid.
“Artinya mereka yg terdata dalam DPT betul betul masyarakat Muna barat dibuktikan dengan KTP eL dengan NIK yang vali,” terangnya.
Olehnya itu, Mantan Wartawan Harian Koran ini mengucapkan terimakasih kepada seluruh penyelenggara pemilu dan Pemda Mubar atas kerja samanya sehingga mendapatkan sebuah penghargaan.
“Atas nama KPU Muna Barat kami mengucapkan Terimakasih kepada kawan kawan PPK dan PPS, bawaslu yg sudah banyak membantu dalam proses pemutakhiran data. Prestasi ini bukan saja prestasi komisioner, tapi prestasi kita semua sebagai penyelenggara pemilu,” jelasnya.
Laporan : La Ode Pialo
Comment