WAKATOBI, TOPIKSULTRA.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), gelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2019 di Pulau Tomia, Kecamatan Tomia dan Kecamatan Tomia Timur yang dipimpin langsung oleh Bupati Arhawi di Gedung Pemuda, Kecamatan Tomia pada Kamis (7-3-2019).
Dalam sambutannya, Arhawi menjelaskan bhwa musrenbang merupakan forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan/stakeholders di tingkat kecamatan untuk mendapatkan masukan mengenai kegiatan prioritas pembangunan di setiap wilayah kecamatan terkait masukan dari hasil musrenbang kelurahan dan desa.
Menurutnya, musrenbang merupakan rujukan atas kebijakan program satu tahun pemerintahan sehingga sangat penting diikuti masyarakat terutama mengawal usulan masyarakat baik lewat Musrenbang Desa, Kecamatan hingga Musrenbang tingkat Kabupaten.
Arhawi menegaskan, jika hasil musrenbang sudah dirampungkan maka tidak bisa lagi dirubah ataupun menitipkan program diluar hasil musrenbang. Itu semua atas perubahan regulasi sehingga butuh ketelitian dan pengawalan masyarakat.
“Hasil musrenbang ini ketika sudah masuk dalam rencana kerja daerah maka tidak bisa lagi dirubah maupun ada penitipan dari lembaga mana pun,” tegasnya.
Lanjut ia mengatakan, dari hasil musrenbang pemerintah tinggal memilah mana program prioritas yang bisa dibiayai APBD dan mana program yang bisa dibiayai desa melalui ADD dan DD.
“Diantara sebagian keberhasilan pembangunan selama dua tahun ini bersumber dari pusat. Namun tidak datang dengan sendirinya, melainkan butuh kerja keras kita semua untuk terus mendukung penuh perkembangan di Wakatobi karena ini semua tidak terlepas dari APBN,” jelasnya.
Untuk diketahui musrenbang tingkat kecamatan diselenggarakan setiap tahun di delapan kecamatan yang dimulai sejak Selasa 5 hingga 8 Maret 2019 dari pulau Binongko, Tomia, Kaledupa dan berahir di Wangi-wangi. Musrenbang ini diikuti oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta dihadiri Camat dan Kepala Desa setempat.
Camat Tomia Timur, Drs H Ramli mengatakan dalam musrembang 2019 pihaknya mengusulkan pembangunan di wilayah strategis seperti pelabuhan feri, pendalaman gerbang kapal masuk ke Pelabuhan Usuku, dan perbaikan jalan poros nasional dari Kelurahan Tomia Timur sampai di Desa Kulati.
“Tiga point itu yang kami sampaikan Insya Allah bisa terealisasi dimasa pemerintahan Arhawi, yah secepatnya, karena seperti gerbang kapal menuju Pelabuhan Usuku, kapal penumpang disini kalau air laut surut maka tidak bisa masuk, harus menunggu air laut pasang,” urainya kepada Topiksultra.com.
Laporan : Ode Nafi
Comment