Netfid Sultra Pantau Politik Uang Jelang Hari Pencoblosan

Berita, SULTRA209 Views
banner 468x60

MUNA BARAT, TOPIKSULTRA.COM — Network For Indonesia Democratic Society (Netfid) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) selaku lembaga pemantau pemilu, berharap pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tujuh Kabupaten se-Sultra tahun 2020 berjalan dengan baik luber dan jurdil sesuai dengan instrumen demokrasi.

Rasid Ramadhan,SH selaku anggota Netfid, Bidang Hukum, menyatakan bahwa, Pesta Demokrasi pada pemilihan kepala daerah (pilkada) di tujuh daerah se-Sultra telah mendekati babak akhir dan tiinggal menghitungan jam.

Tahapan Masa kampanye selama 70 hari cukup melelahkan berbagai stakeholder baik dari penyelenggara pemilu, aparat keamanan dalam mengawal proses pesta rakyat.

“Dalam tahapan itu tentu banyak fenomena yang terjadi, penyelenggara dan keamanan juga terus berupaya menjalankan program sesuai tupoksi demi menyukseskan jalannya pilkada.

Olehnya itu kita berharap kepada seluruh pihak-pihak yang terkait khususnya masyarakat di tujuh kabupaten ini bisa menjalankan dan menyukseskan Pilkada dengan baik dan jauh dari kecurangan”,terangnya.

Rasid juga mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat agar dalam masa tenang Sejak tanggal 6 sampai 8 Desember besok tidak ada gerakan yang mencederai jalannya pilkada.

Menurutnya, masa tenang itu, masa dimana masyarakat diberikan kesempatan untuk membuat pertimbangan-pertimbangan secara baik terkait visi-misi, program kerja yang disampaikan Pasangan Calon Bupati dan wakil Bupati selama masa kampanye, supaya mereka bisa menjatuhkan pilihan pada 9 Desember 2020 untuk pemimpin yang berkualitas .

“Sejak kemarin tanggal 6 sampai 8 Desember 2020 telah memasuki masa tenang. Semoga tidak ada gerakan-gerakan yang menciderai jalannya pilkada. Dan masyarakat tidak dibuat gaduh dengan gerakan-gerakan yang menciderai pesta Demokrasi ini, ” lanjutnya.

Rasid juga mengungkapkan bahwa Netfid Sultra akan menurunkan relawan untuk memantau secara langsung pilkada di 7 daerah di Sultra.
Ada tiga hal yang menjadi fokus pemantauan yaitu politik uang, intimidasi pemilih, dan keterlibatan ASN.

“Kami juga sudah memetakan titik kerawanan Pilkada, apalagi di masa tenang ini, beberapa hal yg menjadi fokus adalah wacana yang mengalir terkait politik uang. Ini kita akan kawal serius jika terjadi, ” sebutnya.

Rasid menekankan bahwa , Netfid Sultra telah berkomitmen akan mengawal proses pilkada ini hingga babak akhir.

Jika terjadi proses yang tidak sportif dari pihak-pihak yang menginginkan Pilkada carut marut maka Netfid bisa saja mengeluarkan rekomendasi kepada bawaslu agar diproses sesuai aturan yang berlaku.

“Jika terbukti ada pihak yang mencederai jalannya demokrasi kita rekomendasikan kebawaslu, agar diproses sesuai aturan yang berlaku,” pungkasnya.

Laporan : La Ode Pialo

Editor