Pemkab Butur Kerjasama FPIK UHO, Bertekad Tingkatkan Budidaya Hasil Laut

Berita, Ekonomi, SULTRA116 Views
banner 468x60

KENDARI, TOPIKSULTRA.COM — Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) menjalin kerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO).

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bupati Butur, H. Ridwan Zakariah dan Dekan FPIK UHO, Prof. La Sara, yang dilaksanakan di Aula Susi Puji Astuti, FPIK UHO, Selasa, (20/4/2021).

Prof. La Sara dalam sambutannya mengatakan, rencana pengembangan hasil laut Buton Utara sudah menjadi perhatian bupati Butur, Ridwan Zakariah sejak lama. Ia mengapresiasi langkah Pemkab Butur hari ini yang menggandeng FPIK UHO dalam upaya mewujudkan cita-cita tersebut.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati Buton Utara atas inisiatif kerjasama ini yang sesungguhnya beliau ini sejak menjabat sebagai Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah menaruh perhatian besar merencanakan mengembangkan salah satu potensi sumberdaya terbesar di daerah ini, yaitu sumberdaya perikanan dan kelautan,” katanya.

Bupati Butur, kata La Sara, dalam pertemuan diskusi terbatas, selalu mengungkapkan keinginannya membangun sektor perikanan. “Beberapa tahun lalu ketika kami bertemu di bandara, topik diskusi yang kami bahas adalah tentang sektor ini. Hingga kemudian beliau kembali memimpin Kabupaten Buton Utara masih menyimpan harapan tersebut,” tuturnya.

Saat ini, jelas La Sara, hanya sedikit pimpinan daerah yang intens memikirkan perencanaan pembangunan daerahnya pada sektor ini. “Poin dari kerjasama ini adalah tentang keseriusan kedua belah pihak untuk mencapai tujuan,” tuturnya.

Meskipun belum tersedia data tentang potensi besar tersebut, La Sara meyakini di beberapa wilayah pesisir Butur merupakan habitat dari komoditas rumput laut dan lobster. Hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang mengusahakan budidaya kedua komoditas ini.

“Selama ini kita hanya mengetahui bahwa masyarakat mengusahakan budidaya rumput laut dan pembesaran lobster. Artinya bahwa beberapa bagian perairan wilayah pesisir Buton Utara merupakan habitat kedua organisme tersebut,” ungkapnya.

Bupati Butur, Ridwan Zakariah, memaparkan, Kabupaten Butur memiliki panjang garis pantai kurang lebih 250.431 Kilo meter (Km) dengan luas perairan sekitar 2500 Km².

“Kondisi ini yang mendorong Pemkab Butur menjadikan sektor perikanan menjadi salah satu sektor unggulan yang harus dikelola secara bijak dengan melibatkan semua komponen stakeholder secara komprehensif,” kata mantan Kepala Bappeda Sultra ini.

Menurutnya, untuk budidaya rumput laut, pengembangannya berlokasi di kawasan teluk Kulisusu dengan luas kawasan sekitar 6.859 hektar dan yang termanfaatkan sampai saat ini baru sekitar 118 hektar atau sekitar 1,71 persen dari total kawasan teluk Kulisusu.

“Kawasan seluas ini dikelolah oleh sekitar 19 kelompok dengan jumlah anggota 494 orang,” katanya menjelaskan.

Sementara potensi sebaran benih lobster berada di kawasan teluk Kulisusu dan sepanjang pantai timur Buton Utara.

“Sedangkan sebaran indukan terbesar sepanjang pantai timur Buton Utara,” tuturnya.

Ridwan berharap, kolaborasi antara Pemkab Butur dan FPIK UHO dapat menghadirkan terobosan baru dan memaksimalkan potensi kelautan, sehingga mendorong percepatan mewujudkan Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati Buton Utara tahun 2021-2026 yaitu mewujudkan Kabupaten Butur yang Maju, Adil dan Sejahtera.

“Semoga kerjasama ini dapat menghadirkan terobosan baru dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan Buton Utara pada umumnya dan pengembangan rumput laut dan lobster pada khususnya,” tuturnya.

Laporan: Emil

Editor