Puskesmas Kosong dan Lama Menunggu, Pasien di Bombana ini Mengeluh

BOMBANA, TOPIKSULTRA.COM — Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rumbia terpantau kosong tanpa satupun pegawai piket pada Minggu 25 Oktober sekira pukul 8:00 hingga 9:00 Wita.

Hal tersebut terpantau dalam rekaman video berdurasi 24 detik milik salah seorang warga Rumbia yang di terima TOPIKSULTRA.com.

Saat di konfirmasi, pemilik video, Riki Andrian yang merekam kejadian tersebut mengaku hal tersebut terjadi pada Minggu 25 Oktober, sekira pukul 8:00 hingga 9:00 Wita saat dirinya Kepuskesmas hendak
melakukan pemeriksaan ataupun pengobatan serta petunjuk atas penyakit maag yang dideritanya karena tiba-tiba saja kambuh.

Namun, katanya bukanya pelayanan yang di dapatinya melainkan ia mendapati suasana puksesmas yang kosong tanpa satupun pegawai. Sontak ia mengambil Handphone dan mengabadikan situasi itu. Didalam rekaman video itu juga Riki sempat memanggil-manggil dokter namun
tidak ada jawaban.

“Sekitar 1 jam saya menunggu di puskesmas tapi selama saya menunggu itu tidak ada satupun pegawai yang datang. Jadi saya langsung ke klinik dr sunandar,” terangnya.

Riki sangat menyayangkan hal tersebut. Seharusnya kata dia, Puskesmas setempat lebih memperhatikan kedisplinan pegawai puskesmas.

“Puskesmas jangan di biarkan kosong. Bagaimana kira-kira kalau ada pasien yang gawat darurat baru mendapatkan pemandangan seperti itu. Untuk kepala puskesmas dan para jajaran pemerintahan yang
berwenang atas hal ini tolong diperhatikan agar sekiranya pegawai puskesmas mendapatkan efek jerah atau kedisplinan yang tidak sesuai mekanisme perda atau perbup,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Puskesmas Rumbia, Rahmat mengungkapkan belum mengetahui pasti perihal itu, karena saat melakukan pengecekan sekira jam 11 siang tadi ia tidak mendapati kekosongan petugas
piket di puskesmas yang dikepalainya itu.

“Nanti saya tanya yang piket. Baru lagi itu terjadi. Mungkin belum datang penggantinya(Piket pagi).Biasanya begitu kejadianya, ataukah yang
piket malam pulang jam 8 dan yang piket pagi belum datang,” terangnya.

Biasanya, kata Rahmat, pada hari minggu tidak terdapat pasien seperti hari-hari lain, atau juga penangung jawab piket ada hambatan lain.

“Karena yang piket juga manusia biasa, mungkin ada halangan. Karena Rawat jalan biasa memang kita tidak kita layani kalau hari minggu, karna tidak ada juga dokter. Beda halnya kalau seperti yang kecelakaan, muntaber atau kasus-kasus emergensi” ujarnya.

Laporan: Refli

Editor

Comment