Sekolah di Bombana Resmi Dibuka Kembali 1 September

BOMBANA, TOPIKSULTRA.COM — Mulai 1 september 2020 sejumlah sekolah di Kabupaten Bombana kembali dibuka untuk proses belajar dengan pola tatap muka. Hal itu ditegaskan Sekda Bombana yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bombana, Man Arfa.

“Mulai besok, 1 September sekolah kita buka kembali,” ucapnya kepada TOPIKSULTRA.COM, Senin, (31/8/2020).

Hal itu berdasarkan surat edaran bersama antara menteri pendidikan dan menteri agama yang menerangkan wilayah yang termasuk dalam zona hijau sudah bisa kembali membuka sekolah.

Menurutnya, protokol kesehatan dalam proses belajar mengajar tetap diutamakan dengan menganjurkan semua sekolah menyediakan, masker, alat pengukur suhu, hand sanitizer dan alat pecegahan lainnya dan jaga jarak dengan membatasi jumlah siswa dalam ruangan.

“Kalau 30 siswa kita bagi 2 gelombang, kita bagi sejam diantaranya supaya tidak ketemu dan masuk lagi yang berikutnya,” jelasnya.

Selanjuntnya, kata Man Arfa, semua tenaga pendidikan akan dikerahkan ke sekolah-sekolah untuk memantau berlangsungnya pendidikan tatap muka yang akan kembali diterapkan itu.

“Kita juga minta semua kepala sekolah dan guru harus tegas dalam menerapkan protokol kesehatan. Kalau ada yang panasnya di atas 37 derajat supaya langsung dipulangkan. Sediakan masker, barangkali ada siswa yang lupa supaya diberikan masker,” tegasnya.

Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses belajar belajar yang beberapa waktu belakangan ini dinilainya kurang maksimal. Namun katanya, apabila ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya kembali bersekolah, sekolah akan tetap melayani melalui daring.

“Sambil berjalan kita evaluasi. Kalau tidak cepat kita lakukan, saya ragu dengan kondisi kesiswaaan kita, beda kalau mereka belajar di sekolah dengan daring,” urainya.

Selain itu penerapan kurikulum pendidikan juga dinilaiya sulit untuk terpenuhi dan pengendalian terhadap peserta didik sulit untuk dilakukan dalam masa belajar online.

“Banyak hal bisa terjadi. Tidak bisa terjamin. Menggunakan hp itu bisa saja mereka sambil main game. Tapi kalau ada yang tidak mengizinkan anaknya untuk belajar di sekolah, tetap dilayani belajar di rumah dengan metode daring,” tambahnya.

Laporan: Refli

Editor

Comment