Seperempat Abad HIPPMAT Makassar dan Pemilukada Wakatobi

Opini1394 Views

Mereka malah menjadi “massa mobilisasi” yang digerakan oleh kandidat-kandidat tertentu untuk menggadaikan suaranya demi kemenangan sang kandidat.

Mereka lagi menjadi subjek (penggerak) perubahan melain telah menjadi objek bak boneka yang tidak berdaya. Mereka ikut terlena dalam arus yang sedang berkembang, bukan menjadi penantang arus yang tidak sedang baik-baik saja.

Disinilah HIPPMAT Makassar harus mempertegas fungsi dan perannya. HIPPMAT Makassar tidak boleh hanya terjebak dalam rutinitas internal tanpa memikirkan kondisi sosial masyarakat Tomia khususnya dan Wakatobi secara umum yang penuh ketimpangan.

Tentunya contoh yang disebut di atas hanya sekelumit kasus karena ada banyak realitas yang perlu mendapat perhatian lebih.

Akhirulkalam, penulis mengucapkan, Selamat ulang ke-25 HIPPMAT Makassar. Mari mengambil peran untuk hidupkan kearifan lokal kita. Mai to poasa-asa pohamba-hamba ako te barangkato. Ara noassamo na hada bisa te kabumbu no dette. Tomiaku, Tomiamu dan Tomia kita semua.

~Makassar, Hujan baru saja usai, 26 Desember 2019~

Editor

Comment