TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA – Ketersediaan tabung gas elpiji 3 Kilogram (Kg) di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) alami kelangkaan dalam dua pekan terakhir.
Kondisi ini diduga akibat maraknya penjualan yang dilakukan oknum-oknum tertentu ke wilayah kawasan pertambangan di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pantauan di lapangan, pasokan tabung gas 3 Kg dari agen pangkalan terpantau lancar. Akan tetapi, di tingkat pengecer mengalami kekosongan yang membuat para Ibu Rumah Tangga (IRT) menjerit lantaran tidak mendapat jatah.
Salah seorang ibu rumah tangga, warga Desa Ponggiha, Kecamatan Lasusua, Sulaeha mengaku kesulitan mencari tabung gas 3 Kg dalam dua hari terakhir.
“Saya keliling di Lasusua (ibukota Kolut) tidak ada. Saya dapatnya di Kecamatan Kodeoha,” keluhnya.
Sementara salah satu pangkalan tabung gas di Lasusua yang menolak disebutkan namanya, mengaku pasokan dari agen lancar sebanyak tujuh kali penyuplaian dalam sebulan. Namun setelah disalurkan ke pengecer langsung habis.
“Karena saya penasaran saya cari tahu dan informasi yang saya dapat ada oknum yang berkeliling dari satu pengecer ke pengecer lainnya membeli dan menampungnya. Katanya dijual ke Morowali Rp100.000 karena harga di sana tabung 3 Kg memang mahal,” katanya.
Informasi lain yang diterimak awak media dari salah satu pengecer di Kecamatan Ngapa inisial A mengungkapkan, tabungnya pernah diborong pembeli seharga Rp30.000 per per tabung. Mereka mengangkutnya menuju Marowali dengan harga penjualan senilai Rp70.000.
“Beli belapan. Dimuat pakai mobil penumpang rute Kolut-Morowali. Katanya sekali berangkat biasa bawa 30 an tabung. Jadi penjual di sana menjualnya lagi seharga Rp100.000,” terangnya
Agar tidak tampak, puluhan tabung itu disimpan di bawah rak telur yang disusun rapi di atasnya. Siasat itu untuk meyakinkan bahwa mereka sedang memuat telur karena tabung gas dilarang melintas ke luar daerah.
Menanggapi hal itu, Kadis Perdagangan Kolut, Ahdan Alwi juga tidak menafikan kelangkaan yang terjadi di lapangan. Sementara dari agen ke pangkalan terpantau lancar. “Sudah saya cek dan memang di pangkalan tidak ada masaalah terkecuali setelah disebar ke pengecer itu cepat habis,” bebernya.
Terkait dugaan penjualan ke Morowali, pihaknya membenarkan adanya oknum pembeli yang mendatangi sejumlah pangkalan untuk membeli tabung. Informasi itu diterima dari salah satu pangkalan di Lasusua yang didatanginya. “Tetapi katanya tidak dilayani. Itu kata pangkalan yang saya datangi. Benar-tidaknya kan harus dibuktikan,” ucapnya.
Timnya bersama Bagian Ekonomi Setda Kolut telah terjun ke zona utara (Lapai-Tolala) untuk melakukan penelusuran. Langkah itu merupakan respon pemerintah atas keluhan para ibu-ibu yang dalam beberapa hari ini mengeluh kesusahan mendapatkan tabung gas. “Jika ada pangkalan yang main kucing-kucingan terkait hal ini kami akan cabut izinnya,” tegasnya.
Pihaknya berencana bakal menggandeng pihak kepolisian untuk menanggapi hal tersebut. Jika terbukti melakukan pengiriman di luar wilayahnya, ia meminta oknum terkait ditangkap.
Laporan : Ahmar
Comment