BOMBANA,TOPIKSULTRA.COM– Dinas Kesehatan Bombana menghimbau pemilik salon agar tidak menggunakan silet bekas usai mencukur rambut pelanggannya, hal tersebut sebagai salah satu cara menekan penyebaran (Human Immunodeficiency Virus) melalui silet bekas yang digunakan oleh penderita HIV.
Kepada TopikSultra.Com, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana, Sunandar mengungkapkan, kalau tidak adanya kesadaran bersama antara konsumen dan pemberi jasa (Salon), praktek tersebut berpotensi menjadi sarana penularan HIV (human immunodeficiency virus).
“Sebenarnya secara ilmu medis itu sangat berpotensi untuk menularkan beberapa penyakit seperti AIDS, kalau sampai tergores Hepatitis B bisa, hepatitis C bisa, termasuk penyakit kulit,” jelasnya diruang kerjanya, Selasa (10/19).
Menurutnya, virus hepatitis tersebut tidak bisa bertahan diudara bebas setelah lebih dari empat jam. Namun hal itu berbeda ketika situasi salon lagi ramai antrian, virus sempat menular saat masih aktif dan bisa menjangkiti korban baru.
“Virusnya belum mati kemudian dipake lagi. Masalahnya adalah ketika salah satu diantara pengguna jasa pangkas rambut, misalnya ada yang positif mengidap penyakit HIV, tentunya yang lain akan ditularkan,” tambahnya.
HIV kata Sunandar, adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. dan AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus.
Untuk itu, sebagai upaya pencegahan, Iya mengimbau kepada seluruh pemilik salon termasuk pangkas rambut yang ada di Bombana, agar menggunakan silet, cukup sekali pakai saja.
“Dan juga kepada pengguna jasa, agar pada saat dirapikan rambutnya, selalu minta silet baru. Jangan perna biarkan diri kita terpapar dengan resiko besar,” Imbaunya.
Untuk diketahui, Berdasarkan Data yang dihimpun TopikSultra.Com, dari Direktur RSUD Bombana, Riswanto., Sebanyak 8 (Delapan) orang diwilyah Bombana, dinyatakan Positif mengidap HIV.
Laporan: Refli
Comment