Tim BNPB Pusat Field Trip ke Labengki,Saksikan Pelantikan Pengurus FPRB Konut

TOPIKSULTRA.COM, KONAWE UTARA – Setelah Penutupan peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2023, di Ex. MTQ Pelataran Tugu Religi Sultra, Jum’at Malam (13-15/10/2023) tim BNPB Pusat melakukan Field Trip ke wisata Pulau Labengki, Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kehadiran tim dan Para Direktur Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat sebanyak 75 orang di Kecamatan Lasolo Kepulauan tepatnya di Desa Wisata Labengki disambut Bupati Konawe Utara,Dr.Ir.H.Ruksamin bersama Wakil Bupati,Abu Haera, S.Sos.M.Si, Sekretaris Kabupaten (Sekab) serta Ketua DPRD,Ikbar.SH.MM bersama Forkopimda dan Kepala OPD serta Kepala Pelaksana BPBD,Ns.Muh.Aidin,S.Kep.MM selaku Penyelenggara Kegiatan Field Trip.

Selain melakukan Field Trip wisata juga menghadiri acara Ramah Tamah dan Pelantikan Pengurus Forum Komunikasi Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) tingkat Kabupaten yang dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Desa Labengki dengan ketua terpilih,Jefri Ibnu,SE masa Bhakti tahun 2023 – 2028.

Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Pusat, Nadira Siha Nur, MM bersama tim datang dengan menggunakan Kapal KN. SAR Pacitan selama dua hari, Sabtu – Minggu (14-15/10/2023).

Usai di Lantik, Ketua terpilih FPRB Kabupaten Konawe Utara,Jefri Ibnu,SE mengungkapkan, terbentuknya FPRB di Kabupaten Konawe Utara suatu kebanggaan tersendiri. Hal itu tidak lepas dari peran Bupati Konawe Utara yang selalu memberikan motivasi dan dorongan serta semangat dalam menganggulangi bencana khususnya di Kabupaten Konawe Utara.

“Kami bersama jajaran pengurus mengucapkan terima kasih kepada Bupati Konawe Utara bersama ketua DPRD Konawe Utara yang sudah membantu kami hingga kegiatan ini terlaksana dengan sukses,” ujar Jefri dalam sambutannya.Sabtu Malam (14/10/2023)

Lebih lanjut, Jefri Ibnu juga mengatakan, forum ini dibentuk untuk menguatkan barisan. Semua unsur harus terlibat dalam pengurangan risiko bencana.

Menurut Jefri Ibnu baju persatuan pengurus Forum PRB ini identik dengan warna hijau karena memberikan kedamaian dan ramah lingkungan serta membawa kesejukan.

“Waktu Pemerintah Kabupaten Konawe Utara dibawah komando Bupati Konawe Utara menangani peristiwa bencana banjir bandang pada tahun 2019 – 2020 dari zona merah jadi zona hijau dan tidak menimbulkan korban jiwa,” sebutnya

Selain itu,Jefri Ibnu pihaknya memberikan apresiasi kepada Apdesi Kabupaten telah hadir bersama Bupati Konawe Utara melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan Desa tangguh bencana.

“Pembentukan Desa tangguh bencana di 159 Desa,11 Kelurahan siap kita laksanakan dan ini akan menjadi satu -satunya Kabupaten Konawe Utara memulai di Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Bupati Konawe H. Ruksamin juga menyampaikan, kepada para pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (F- PRB) yang baru saja dikukuhkan yang begitu bersemangat kami ucapkan selamat bekerja.

” ini pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana bukan tanpa alasan tetapi sudah tertuang di poin ke 5 Misi Konasara khusus penanggulangan bencana,” ungkap H.Ruksamin saat memberikan kata sambutan.

Menurut,H.Ruksamin apalagi dalam indikator Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) kita di RPJM Daerah telah di tetapkan dengan menargetkan
Desa Tangguh Bencana yang harus dibentuk Sebanyak 45 desa.

” Tapi kalau target ketua Forum PRB bekerja sama dengan ketua Apdesi Kabupaten bisa melakukan di 159 Desa dan 11 Kelurahan se Konawe Utara dan semua terbentuk,” bebernya

Menurutnya H. Ruksamin, untuk mewujudkan program ini maka pihaknya siap menggelontorkan anggaran sebanyak Rp.100 juta di tahun 2023 ini sebagai biaya oprasional. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Kabupaten Konawe Utara sehingga program tersebut dapat terlaksana dengan baik.

“Sebenarnya janji politik saya, tetapi dengan terbentunya F-FPB ini berarti tugas dan tanggung jawab serta amanah yang diberikan rakyat kepada kita semua
yang dimana tugas itu diambil alih oleh F-FPB bersama Apdesi. Mohon izin pak ketua DPRD Konawe Utara mohon dukungannya agar program ini bisa terlaksana dengan cepat namun tetap jalur kordinasinya di BPBD dan semua stockholder yang ada sebagai bagian dari tugas yang tidak bisa terpisahkan,” tuturnya

Hal senada juga di sampaikan oleh, Kepala BNPB Pusat melalui Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Pusat, Nadirah Seha Nur, SP.MM. Dia menegaskan menjelaskan, Forum PRB harus dibekali dan dilatih oleh Pusdiklat BNPB karena mereka masih baru.

“Jdi nanti pak Dirut Pusdiklat BNPB membantu melakukan persiapan pelatihan kepada mereka yang baru saja dikukuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Konawe Utara dalam hal ini Bupati Konawe Utara melalui Surat Keputusan,” jelasnya.

Menurutnya, yang harus dilakukan bisa mengantisipasi jika terjadi bencana.
Menurut informasi dari Pemerintah Kabupaten Konawe Utara ada empat mayoritas bencana, banjir, gelombang pasang yang sangat tinggi karena wilayahnya sebagian laut, angin puting beliung dan tanah longsor sehingga ini menjadi persoalan setiap tahunnya.

“Jika kita sudah mengetahui sedini mungkin akan terjadi bencana maka kita harus melakukan kerjasama dengan BMKG dan semua stockholder yang terlibat dalam penanganan bencana sehingga ada kesiapan dari pengurus Forum PRB,” ucapnya

Menurutnya, pihaknya sangat bangga dengan kehadiran forum PRB dan berharap kepada mereka karena masalah bencana ini urusan bersama.

“Kita dituntut untuk melakukan kolaborasi yang tinggi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media dan akademisi. Pada tahun – tahun akan datang semua harus terlibat, semua harus terbuka dalam menangani bencana,” ungkapnya.

Laporan : Ahmar

Editor

Related Posts

Jangan Ketinggalan Berita Lainnya

Comment