Transmisi Corona di Simpul Transportasi

Berita, SULTRA275 Views

KENDARI, TOPIKSULTRA.COM — Dinas Perhubungan mengimbau warga Sulawesi Tenggara untuk menahan diri tidak bepergian baik di dalam maupun keluar Sultra, sebab transmisi virus Corona sangat rentan di simpul transportasi yaitu terminal udara, laut maupun darat.

Hal tersebut dikemukakan Kadis Perhubungan Sultra Hado Hasina dalam kapasitasnya sebagai Koordinator Satgas Area dan Transportasi Publik Gugus Tugas Percepatan Pencegahan COVID-19 Sultra di Kendari, Sabtu.

Dia menyampaikan hal tersebut mengingat kasus positif COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat. Update per Sabtu 25 April 2020 menunjukkan 8.607 kasus yang berarti terjadi ketambahan 396 kasus dari hari sebelumnya. Di Sultra sendiri tercatat 42 kasus terkonfirmasi positif, meninggal 2, dan sembuh 5.

DKI Jakarta penyumbang terbesar per Sabtu (25 April), yakni 3.682 terkonfirmasi positif, 334 sembuh dan 350 meninggal dunia.

Di balik peningkatan kasus positif terlihat fakta yang amat menggembiarakan ialah bahwa pasien meninggal telah disalib pasien sembuh. Update Sabtu (25 April) 1.042 orang sembuh, sedangkan pasien meninggal 720 jiwa.

“Fakta itu menunjukkan tingkat keseriusan pemerintah menanggulangi kasus COVID-19 sangat luar biasa membesarkan hati kita”, ujar Hado Hasina.

Oleh sebab itu, dia berharap agar warga Sultra juga bersungguh-sungguh berdisiplin mematuhi petunjuk pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus COVID-19.

Jasa angkutan transportasi udara, laut dan darat sebagai urat nadi kehidupan terus bergulir namun mendapat pengawasan ketat dari tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan COVID-19 Sultra.
Tim gabungan jajaran Perhubungan, TNI, Polri dan insan terkait bertugas di penyeberangan Tobaku – Siwa.

“Bapak Gubernur Ali Mazi setiap hari mengimbau melalui media agar warga tidak sedikitpun melalaikan petunjuk pemerintah untuk menghindari virus tersebut”, ujar Hado.

Ia mengatakan, simpul transportasi berupa terminal bandara, pelabuhan laut, dan terminal darat termasuk terminal pelabuhan kapal feri merupakan area publik yang sangat rentan sebagai transmisi penyebaran virus Corona.

Tetapi bagaimana setiap orang harus berlaku dan berinteraksi ketika berada di area tersebut, semua sudah diatur dalam petunjuk-petunjuk pemerintah.

Berdasarkan pemantauan Kadis Perhubungan Sultra bahwa kerja sama antara warga dan petugas di area publik tampak telah berjalan baik. Warga yang bepergian tak lalai menggunakan masker.

Sementara petugas terminal maupun operator angkutan juga sigap dengan alat deteksi terhadap setiap penumpang maupun warga pada umumnya yang berurusan di area tersebut.

Prinsip yang ditegakkan para petugas, antara lain maskapai penerbangan dan perusahaan pelayaran adalah tidak akan meloloskan penumpang yang terdeteksi atau berpotensi terpapar virus COVID-19.

Menurut Hado, protokol kesehatan yang dijalankan ketat oleh perusahaan penerbangan, menyebabkan anjloknya penumpang.

Pekan lalu arus penumpang melalui Bandara Haluoleo anjlok hingga 40 persen. Dalam pekan ini merangkak naik sekitar 4 persen dari angka penurunan pekan lalu. Gejala itu terkait dengan suasana menjelang Ramadhan.

Hado menambahkann, virus Corona tertular melalui transmisi tetesan ketika seseorang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin. Virus dari percikan dahak atau bersin tersebut kemudian akan menyebar sejauh sekitar 1,8 meter dan praktis menular pada orang terdekat.

Bisa juga tetesan itu menempel pada barang atau grendel pintu atau apa saja yang kemudian disentuh tangan seseorang. Karena itu dalam protocol kesehatan dilarang menyentuh mata, hidung, mulut sebelum tangan dicuci dengan sabun.

Hado Hasina juga menyampaikan terima kasih kepada segenap karyawan dan direksi Bank Sultra atas perhatian terhadap petugas lapangan di jajaran Perhubungan Sultra.

Perhatian itu dalam bentuk bantuan bahan makanan dan obat-obatan kepada mereka yang setiap saat bertugas di area transportasi publik.

“Aksi sosial tersebut membuktikan bangkitnya kesadaran masyarakat bahwa transmisi penularan virus Corona sangat rentan di simpul-simpul transportasi lokal maupun regional”, ujar Hado. (red)

Editor

Comment