USN Kebagian 115 Kuota CPNS

Pendidikan564 Views
banner 468x60
Rektor tegaskan Jangan Coba Menyuap

KOLAKA,TOPIKSULTRA.COM—Sebanyak 185 peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), yang dinyatakan lulus Seleksi Kompetensi  Dasar (SKD), lingkup Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, akan  mengikuti tahap seleksi lanjutan yakni seleksi kompetensi bidang , kamis (13/12/2018), di Kampus USN Kolaka.

Rektor USN Kolaka, Dr Azhari menegaskan, dalam rangka seleksi penerimaan pegawai tersebut, para peserta tidak perlu kasak-kusuk mencari lobi atau pendekatan dengan harapan bisa diterima. Sebaliknya, Rektor mendorong agar para peserta fokus mengikuti seleksi, karena kelulusan sangat ditentukan dari kemampuan. “Dalam rangka penerimaan pegawai, kami betul-betul ingin menegakkan profesionalisme, jadi tidak perlu melakukan pendekatan,” katanya konferensi pers di ruang rapat Rektorat, rabu (12/12/2018).

Pihaknya, kata Rektor, sejak dini berkomitmen ingin membangun USN sebagai kampus yang bermartabat, yang tidak dikotori dengan praktek suap atau sogok menyogok dalam setipa penerimaan pegawai. Karena menurutnya, apabila sejak awal praktek suap dalam penerimaan PNS sudah dikotori, maka bagaimana masa depan USN kedepan.

Karena itu, tegas  Azhari, jika ada peserta yang ingin coba-coba menawarkan praktek suap atau menyogok, maka justru bisa merugikan peserta itu sendiri. “Kalau ketahuan ada yang mau menyuap, kalau saya punya kewenangan, saya bisa batalkan atau tidak akan saya luluskan,” ujarnya.

Secara pribadi, kata Azhari, rezeki yang diberikan yang Maha Kuasa sudah lebih dari cukup, sehingga kalau ada peserta yang mencoba ingin menyuap berapa pun nilainya, itu sama halnya merendahkan harga diri dan martabatnya. Ia menyadari, dalam setiap kesempatan, apalagi penerimaan pegawai, potensi culas sangat besar. Namun, itu kembali kepada nurani setiap pimpinan. “Tidak bisa

kita pungkiri, potensi untuk berbuat culas dari seorang pimpinan sangat besar dan terbuka lebar, tapi tidak untuk di USN,” katanya menggarisbawahi.

Azhari juga menyinggung dalam posisinya sebagai masyarakat dan sebagai pimpinan Perguruan Tinggi, tentunya banyak kerabat dan kenalan. Karena itu diperlukan personality seorang pimpinan. Namun, tidak berarti dirinya harus terjerumus dalam praktek culas seperti dalam penerimaan CPNS.

Karena itu, katanya, jangankan peserta calon pegawai, staf atau karyawan dan pejabat USN saja, kalau tidak urusan penting tidak diperkenankan untuk  ke kediamannya. Karena menurutnya, rumah adalah urusan keluarga. “Diluar dari itu saya tidak izinkan,” katanya.

Terkait penentuan kelulusan CPNS USN, Rektor mengaku dirinya hanya sebagai Ketua Penerimaan, sedangkan penentu kebijakan dan kewenangan ada di Kementerian Ristek. “Silahkan kesana,” katanya.

Adapun penentuan kelulusan terdiri dari 40 persen SKD, kesehatan 15 persen, wawancara 5 persen dan kemampuan bidang 40 persen. (R1)       

Editor

Comment