Gerakan Orang Tua Asuh Menjadi Fokus Utama Tim TPPS dalam Percepatan Penurunan Stunting

TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA — Gerakan Orang Tua Asuh jadi fokus utama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kolaka Utara dalam upaya mencegah stunting yang terjadi di seluruh wilayah Kolaka Utara, khususnya di Kecamatan Rante Angin.

Kegiatan tersebut terlihat pada saat Tim TPPS melaksanakan rapat koordinasi dan fasilitasi di Kantor Desa Landolia dengan dihadiri oleh Dinas Sosial, H. Saenal Ahmad, perwakilan Dinas PUPR, Ketua Baznas Ajmal Arif, Lc, S.HI., MH, bersama anggota, Kapolsek Rante Angin IPDA Iskandar, S.Pd., Koramil 1412-08/Rante Angin, para Kepala Desa, Kader Posyandu, Kepala Puskesmas, Penyuluh KB, tiga orang dokter ahli dari RSUD Djafar Harun Lasusua, perwakilan OPD dan Forkompinda, serta dihadiri warga dan anak balita stunting. Jum’at (24/10/2025).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Hj. Hasrayani, menyampaikan bahwa kegiatan rapat koordinasi dan fasilitasi percepatan penurunan stunting dipusatkan di Kecamatan Rante Angin karena merupakan penyumbang terbesar dengan jumlah anak balita stunting sebanyak 25 orang, yang tertinggi untuk wilayah Selatan.

“Alasan utama kami laksanakan kegiatan ini karena Kecamatan Rante Angin adalah penyumbang risiko stunting terbesar, sehingga kegiatan hari ini kita fokuskan pada penanganan secepat mungkin dengan melibatkan semua pihak melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting,” ujar Hj. Hasrayani saat memaparkan materi pencegahan stunting, Sabtu (25/10/2025).

Lebih lanjut, Hj. Hasrayani menyebutkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan hari ini bertujuan untuk mendapatkan hasil maksimal. Sementara itu, di kecamatan lain kita akan melihat mana saja yang belum mendapatkan penanganan.

“Jadi, yang harus kita laksanakan secara bersama-sama adalah pelaksanaan pendampingan stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dengan maksud dari program ini untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan bebas dari stunting,” ungkapnya.

Selain itu, Hj. Hasrayani mengatakan bahwa kita harus mencapai tujuan ini dengan meningkatkan kepedulian dan melibatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting.

“Dengan sasaran pertama ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta 0-23 bulan melalui pemberian bantuan berupa nutrisi dan non-nutrisi,” terangnya.

Menurutnya, selain pemberian kedua bantuan tersebut, juga harus ada bantuan pendukung, seperti akses sarana air bersih dan melaksanakan edukasi pencegahan terhadap remaja dan calon pengantin, serta edukasi penanganan untuk ibu hamil, pengasuhan, dan peningkatan kapasitas ekonomi.

“Data Puskesmas Kecamatan Rante Angin menunjukkan jumlah sasaran balita sebanyak 399 orang melalui posyandu. Balita yang diukur 303 orang dengan persentase D/S 75,9 persen. Balita stunting sebanyak 25 orang atau 8,3 persen, sementara ibu hamil sebanyak 38 orang,” sebutnya.

Dari hasil rapat koordinasi dan fasilitasi, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kolaka Utara telah mengambil langkah berbagi tugas dengan melibatkan unsur forum komunikasi kecamatan Rante Angin, Polsek Rante Angin, Koramil 1412-08, Puskesmas, Kepala Desa, untuk melaksanakan kegiatan penanganan dan pencegahan stunting terhadap 25 balita stunting.

Diketahui, sebelum rapat berakhir, Tim TPPS Kolaka Utara juga menyalurkan bantuan CSR dari mitra Genting kepada 5 orang balita stunting berupa susu Milk Life sebanyak 5 dos, yang telah mendapat rekomendasi tim ahli gizi dari RSUD Djafar Harun Lasusua.

Laporan: Ahmar

Related Posts

Jangan Ketinggalan Berita Lainnya

Comment