Mobil Dinas Milik Pemkab Kolut Diduga Banyak Ikut Antre BBM Subsidi di SPBU

banner 468x60

TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA– Kurangnya ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakibatkan antrian panjang kendaraan dalam dua pekan terakhir.

Tidak hanya angkutan umum, sejumlah mobil dinas diduga milik pemerintah kabupaten setempat banyak ikut mengantri demi mendapatkan BBM bersubsidi jenis pertalite.

Salah satu SPBU yang mengalami antrean kendaraan roda empat mencapai satu kilometer di Desa Patowonua. Meski ikut antre namun tidak semuanya kebagian jatah karena BBM habis terjual sebelum mencapai pintu masuk SPBU.

Warga Kota Lasusua, Ahmad Yarib mengaku kesal karena kerap menjumpai mobil yang sama melakukan pengisian hampir setiap hari.

“Tidak rasional hanya untuk kebutuhan harian habis dalam sehari dan orangnya itu-itu juga. Kuat dugaan ditimbun atau dijual kembali karena saya juga dapat informasi jika beberapa kendaraan ada yang gunakan tangki rakitan,”ujar Yarib kepada Wartawan saat ditemui usai dari SPBU, Rabu (13/12/2023).

Tidak hanya itu, kekesalannya bertambah setelah mengetahui beberapa kendaraan yang ikut antre BBM subsidi milik pemerintah kabupaten tiga diantaranya telah berganti plat dari merah ke hitam dan satu lainnya masih menggunakan plat merah.

“Mobil plat merah itu saya lihat dikemudi oknum Kadis, tiga mobil lainnya sudah ganti plat dan saya pastikan itu mobil dinas karena saya mengenal kendaraannya dan milik instansi mana,” ungkapnya.

Ahmad Yarib menegaskan, mobil-mobil dinas itu telah dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) hanya mengkonsumsi BBM jenis pertamax dan bukan subsidi jenis pertalite.

“Tolong perhatian Pemkab untuk cari solusi terkait keterbatasan BBM ini dan tindak oknum-oknum di instansinya yang kerap gunakan mobil dinas isi BBM subsidi,” tegasnya

Menanggapi hal tersebut, Asisten I Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut),
Mukhlis Bachtiar, S.Pi. MP menyebut pihaknya belum menerima aduan terkait kendaraan Dinas (Randis) menggunakan plat gantung yang ikut antri BBM subsidi. Diungkapkan, berdasarkan pengalamannya, SBPU menolak melayani jika mengetahui mobil yang akan diisi pertalite itu plat merah.

“Ditolak hingga harus mengisi di pengecer,”terangnya.

Menurut Mukhlis Bachtiar, yang jadi masaalah apabila BBM di tingkat pengecer habis sehingga Randis menggunaan plat gantung untuk bisa mengantri BBM untuk menjalankan tugas.

“Terkait adanya dugaan kendaraan dinas yang berplat gantung ikut antre dalam pengisian BBM itu saya tidak tahu pasti, karena saya sendiri tidak pernah ikut antre di SPBU tetapi kalau terjadi antrean panjang pasti sopir saya yang saya perintahkan ikut antre, tapi menggunakan plat DT 15 J,” ucapnya

Menurutnya, permasalahan yang sering terjadi ketika ikut antre terkadang sudah mau sampai di tempat pengisian telah tiba giliran kita ternyata tidak dibolehkan karena plat merah sehingga kita keluar dan membeli ke pedagang pengercer.

Laporan : Ahmar

Editor

Comment