KOLAKA,TOPIKSULTRA.COM—Jauh sebelumnya, KONI Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengeluarkan Pedoman Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sultra XIII, yang digelar di Kolaka (5-14 Desember 2018). Namun, tempaknya sebagian pelatih dan pengurus tidak patuh terhadap ketentuan tersebut.
Faktanya, hari kedua pelaksanaan Porprov, Jumat (6/12/2018), ditemukan 14 atlet dari luar Sultra yang mencoba peruntungan di Porprov XIII. Keempatbelas atlet tersebut didatangkan dari Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) untuk bertanding di Cabang Olahraga Atletik.
Penanggung Jawab Porprov XIII Cabang Olahraga Atletik, Asrif Achmad mengungkapkan, pihaknya mendiskualifikasi 14 atlet yang ketahuan bukan berasal dari Sultra. Namun, dalam kasus atlet impor ini, panitia hanya mendiskualifikasi para atlet yang terbukti melanggar ketentuan dan enggan menempuh jalur hukum.
“Kecuali kalau pelatih atau pengurus kabupaten kota mau menekan kami, terpaksa kita kasuskan,” kata Asrif.
Ditanya soal identitas para atlet impor, Asrif menolak menyebutkan karena alasan privasi. Namun, 14 pemain tersebut diketahui akan memperkuat Kolaka, Konawe Utara, Kota Kendari dan Kota Baubau.
Asrif menyayangkan karena masih adanya pengurus dan pelatih yang tidak patuh dengan ketentuan, sehingga mencederai semangat olahragawan yang menjunjung tinggi sportifitas.
Menurut Asrif, para pemain dari luar Sultra ketahuan dibekali dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) daerah yang diwakilinya, namun setelah dicek dalam sistem kependudukan online, ternyata yang bersangkutan bukan warga Sultra, karena masih terdata sebagai warga Sulsel dan Sulbar.
“Kalau alasan sudah pindah domisili, maka sesuai ketentuan minimal 6 bulan di daerah tersebut,” ujarnya. (R1)
Comment