Cara DLH Kolaka Utara Minimalisir Sampah Plastik

banner 468x60

TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA — Kabar gembira bagi masyarakat Kolaka Utara, pasalnya mesin plastik melter Kubajatani mulai dioperasikan untuk memproduksi paving block dari bahan kantong plastik kresek.

Pembuatan paving block berada di lokasi pengolahan sampah terpadu di Desa Ponggiha, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

Kepala Bidang Persampahan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kolaka Utara, Abdul Kahar mengatakan, pihaknya melakukan produksi paving block untuk kebutuhan masyarakat di wilayah Kecamatan Lasusua.

Ia mengaku, ke depannya pengurangan penggunaan sampah plastik kresek itu bisa dilakukan dengan hadirnya mesin pabrik Melter di Kolaka Utara.

“Bukan hanya di Ibu Kota Lasusua yang ada mesin Melter ini, tetapi juga tersebar di beberapa tempat. Pertama di Desa Saludongka, Kecamatan Pakue Utara. Kedua di Kelurahan Mala-Mala, Kecamatan Kodeoha. Dan yang satunya lagi sementara menunggu untuk ditempatkan antara Kelurahan Lapai, Kecamatan Ngapa atau Kelurahan Olo-Oloho, Kecamatan Pakue,” terangnya kepada awak media pada Senin (27/12/2021).

Abdul Kahar menjelaskannya, semua jenis plastik bisa dijadikan bahan baku, tetapi pihaknya baru mengelola yang tidak punya nilai harga seperti kantong plastik.

“Sedangkan yang punya nilai seperti botol air mineral kami tidak produksi untuk jadikan paving block karena ada harganya,” terangnya.

“Makanya yang kami kelola sekarang ini adalah bahan baku kantong plastik kresek yang tidak punya nilai. Kami produksi untuk dijadikan bahan berguna kembali karena kami nilai sangat menggangu permukaan tanah sehingga bisa menutup pori-pori tanah,” tambahnya.

Ia bilang, dari hasil produksi ini pihaknya menggunakan untuk diperlihatkan kepada masyarakat bahwa kantong plastik kresek ini sudah bernilai.

Pembuatan paving block dari  jenis sampah kantong plastik dilakukan dengan cara membakar sampah plastik di mesin plastik Melter hingga menjadi meleleh. Sampah dicampur oli bekas dengan perbandingan masing-masing 30 kilogram lalu diaduk hingga rata.

Di dalam mesin kemudian adonan campuran plastik itu dimasukkan ke dalam cetakan. Jumlah tersebut dapat menghasilkan 25 buah paving block.

“Kenapa kita gunakan sampah dari jenis kantong plastik, karena sampah jenis ini sangat banyak dan tidak memiliki harga. Ke depan sampah ini tidak lagi dibuang di TPA tapi sudah bisa dimanfaatkan dan bisa bernilai ekonomi,” terangnya.

“Kita akan berupaya agar nanti pengolahan paving block plastik ini bisa berhasil. Apabila sudah berhasil, maka bisa kita manfaatkan untuk taman-taman dalam kota sebelum kita manfaatkan di masyarakat,” pungkasnya.

Laporan: Ahmar

Editor

Comment