Derita Petani Kolut: Pestisida dan Pupuk Melambung, Harga Jual Nilam Anjlok

TOPIKSULTRA.COM, LASUSUA—Sejak sebulan ini, sejumlah petani termasuk petani nilam di Desa Watuliwu kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara (Kolut ) Sulawesi Tenggara, galau dan resah akibat melambungnya harga pestisida di pasaran. Begitu pun harga pupuk jenis urea, pondska dan ZA ikut melompat. Sebaliknya, harga jual nilam anjlok.

Salah seorang petani nilam, Nawir (48), mengaku untuk mendapatkan pupuk urea bersubsidi di agen relatif sangat sulit dalam beberapa bulan terakhir ini. “Stok di agen kosong, baik yang ada di Ibu kota maupun di kecamatan,” katanya kepada topiksultra.com, Senin, (6/12/2021), ditemui di lokasi penyulingan nilam Desa Watuliu.

Nawir mengungkap, harga pupuk bersubsidi jenis Urea kini mencapai Rp130 ribu per zak, harga ponska, Rp135 ribu per zak dan jenis ZA Rp110 ribu. “Sementara
harga racun rumput ukuran 1 liter kisaran Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per botol, tergantung jenis mereknya,” ujarnya.

Sebelumnya, harga racun rumput ukuran 1 liter kisaran Rp55 ribu sampai Rp60 ribu per botol.

Sebaliknya, harga minyak nilam di pasaran anjlok, dimana sebelumnya harga Rp650 ribu per kilogram, sekarang harganya Rp300 ribu lebih perkilogramnya.

Saat ini, kata Nawir, para petani nilam mulai beralih ke tanaman palawija.

Nawir berharap, pemerintah melalui dinas terkait dapat memikirkan dan membantu menormalkan kembali harga pestisida dan pupuk.

Menurut Nawir, anjloknya harga jual nilam juga disebabkan turunnya rindimin (kadar) minyak nilam dari 4 persen menjadi 2,5 persen.


Laporan : Ahmar

Editor

Comment