TOPIKSULTRA.COM, ASMAT — Ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Asmat, Thomas E Safanpo pembangunan 180 Base Transceiver Station 4G (BTS) resmi dimulai pada Kamis 2 Desember 2021 di Kampung Jewes Distrik Akat Kabupaten Asmat, Papua.
Bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) untuk Wilayah Kabupaten Asmat Tahun Anggaran 2021-2022 itu merupakan program pemerintah pusat untuk menjangkau daerah terpencil terutama di timur Indonesia.
“Pentingnya sarana komunikasi untuk pembelajaran sangatlah membantu terutama pembelajaran online dan ini juga akan membantu kita koneksi atau tersambung dengan seluruh Indonesia,” ucap Thomas saat memberikan sambutan.
Thomas menambahkan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kominfo melalui BAKTI Kominfo yang memberikan perhatian dan dukungan kepada Asmat, dukungan dalam upaya meningkatkan aksesibilitas telekomunikasi di wilayah Kabupaten Asmat.
“Bantuan sarana telekomunikasi, menjadi bentuk nyata upaya pemerintah dalam rangka memperkuat wilayah yang selama ini mengalami keterbatasan di bidang informasi dan telekomunikasi,” urainya.
Dengan demikian lanjutnya, selain memudahkan akses berkomunikasi, kehadiran BTS ini juga diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan BTS berdasarkan usulan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, untuk membantu masyarakat agar bisa meningkatkan kualitas hidup bersama baik di sektor pendidikan, kesehatan, maupun pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat.
Diharapkan setelah infrastruktur BTS selesai terbangun pada tahun 2021, seluruh masyarakat di Kabupaten Asmat bisa menikmati akses internet kualitas 4G dan kemudian digunakan untuk hal kreatif dan positif demi kemajuan bersama.
Di tempat yang sama Direktur Projek Nasional IMB, Johanis Sianipan mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar pembangunan BTS bisa diselesaikan di 180 Kampung di Asmat.
“Asmat tanahnya berlumpur sehingga satu tower bisa memakan waktu dua bulan, sebab dari sisi geografi memang sangat susah, ketimbang di daerah yang tanahnya batu.
Oleh sebab itu, saya mohon kepada masyarakat Asmat, mohon dukungan agar pembangunan tower bisa berjalan dengan aman dan lancer, tujuan kami agar masyarakat Asmat bisa menikmati sarana komunikasi ini dengan baik,” tuturnya.
Laporan: Hendriansyah
Comment