Oleh: Sabaruddin T. Pauluh
HARI ini, 26 Mei 2020, tepat di hari ulang tahunmu yang ke-15, putriku: Balqis Anawai Salsabila. Selamat ulang tahun. Do’a terbaik selalu mengiringmu dari Ayah, Ibu dan adikmu Tatan (Anandonia) dan Tama (Tamalaki), serta keluarga yang selalu menyayangimu.
Anawai (itu panggilan sayangmu), maafkan Ayah dan Ibumu, jika diusiamu yang menanjak dewasa, belum mampu atau tidak memenuhi keinginan / permintaanmu. Pertama, itu mungkin disebabkan karena ketidaksanggupan ayah dan ibu untuk memenuhi permintaan/ keinginanmu. Kedua, ada pertimbangan yang ketat yang mungkin sulit untuk kau terima / pahami saat ini, tapi suatu hari, anawaiku pasti mengerti alasan dan pertimbangan ayah dan ibu tidak memenuhi permintaanmu. Ada keinginan juga ada kekhawatiran, ada harapan juga ada pertimbangan. Cukup sampai disitu dulu engkau pahami anawaiku. Teruslah belajar untuk memahami kehidupan ini secara bijaksana.
Anawaiku, ketahuilah! engkau lahir tepat di malam jum’at, ba’da salat Magrib di Rumah Sakit Ismoyo (Korem) Kendari. Oleh orang tua-orang tua dulu sering mengasumsikan jika anak yang lahir di hari atau malam jumat, biasanya memiliki sifat yang keras (tapi bagiku itu hanya kebetulan dan tidak seratus persen benar).
Tapi ketahuilah anakku, Ibumu mengandungmu sembilan bulan dengan penuh kepayahan, namun ia selalu tersenyum pucat menanti kelahiranmu. Sejak di awal mengandungmu hingga kelahiranmu, rasa mual dan muntah menjadi bawaan kehamilan Ibumu. Hingga beberapakali ia tak sadarkan diri (jatuh pingsan) dan terpaksa harus di infus di rumah atau dilarikan ke Rumah Sakit. Bersyukur, waktu itu (2005) kontrakan- tempat tinggal kita di Jalan Emi Saelan Watuliandu-Kolaka, jaraknya hanya puluhan meter dengan RSUD Kolaka (tempat Ibumu mengabdi sebagai bidan), sehingga dengan cepat bisa meminta pertolongan rekan bidannya.
Anakku, ketahuilah! Ayah memberimu nama yang panjang, sepanjang do’a dan harapan yang terbaik: Balqis Anawai Salsabila, itulah nama lengkapmu. Bagi seorang pujangga legendaris asal Inggris, William Shakespere, mungkin saja berpandangan apalah arti sebuah nama. Tapi, bagi Ayah dan Ibu, namamu adalah sebuah untaian do’a dan harapan sepanjang hayat. Setiap memanggil dan mengingat namamu adalah untaian do’a.
Ketahuilah, Balqis nama awalmu, sengaja Ayah pilih mengadopsi nama Ratu Bilqis atau Bulqis, istri Nabi Sulaiman yang rendah hati dan tak memandang dirinya penguasa meski berstatus sebagai seorang ratu. Ia selalu mau mendengarkan nasihat orang lain walaupun statusnya tertinggi sebagai penguasa Negeri. Ratu Balqis mampu menepis kesombongan dan merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan.
Anawai, itulah nama tengahmu. Dalam legenda suku Tolaki-Mekongga, Anawai adalah seorang putri yang baik hati, memiliki kepribadian dan keteguhan hati dan tahu membalas budi.
Salsabila, secara bahasa didalam Al-Qur’an diartikan “mata air surga”. Panggilan ini tidak hanya cantik, tapi mengandung makna do’a yang dalam agar engkau Anakku menjadi penyejuk dan penyenang hati. Hanya satu harapan Ayah dan Ibu: Takutlah hanya kepada pencipta-Mu Allah azza wa Jallah, dan berilah manfaat kepada dirimu, keluargamu dan lingkunganmu.
“Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku,”(Q.S Ibrahim:40). Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa,”(Q.s Al-Furqaan:74). Amiin, amiin, amiin.
Tikonu, 26 Mei 2020
Dari Ayahmu; Sabaruddin T.Pauluh #dirumahaja!
Comment