TOPIKSULTRA.COM, KENDARI — Beras lokal Owoha yang ditanam petani di Amohalo, Kecamatan Baruga diperkenalkan kepada para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Senin (10/1/2022).
Sekretaris Kota Kendari, Nahwa Umar mengatakan, sosialisasi dilakukan sebagai upaya penyerapan beras lokal Owoha kepada pegawai di lingkup Pemkot Kendari dan masyarakat secara umum.
“Harapannya dengan disalurkan Owoha ini ke OPD dan masyarakat Kota Kendari, kelompok tani yang ada di sana bisa mengolah langsung hasil panen mereka agar bisa disalurkan secepatnya,” terangnya di Ruang Rapat Sekretaris Kota Kendari saat rapat bersama OPD dan pihak Bulog Sultra.
Nahwa mengaku, kebanyakan OPD lebih menyukai Owoha, sehingga berharap agar stok beras lokal tersebut dapat selalu tersedia.
Untuk itu, pihak Pemkot Kendari duduk bersama Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) membahas terkait ketersediaan, penyaluran, dan harga beras ini.
Dengan begitu, Nahwa berharap saat penyalurannya nanti melalui Bulog dapat secara profesional dan tak terjadi permainan harga.
Sementara itu, Pimpinan Bulog Sultra, Siti Mardati Saing memaparkan tentang proses kegiatan untuk percepatan peningkatan kapasitas produksi petani.
Ia mengatakan, pihaknya menindaklanjuti pengembangan agrowisata pertanian organik Amohalo berdasarkan pengembangan Desa Organik.
Selain itu, Bulog Sultra juga mengacu pada Perda No. 9 Tahun 2018 tentang Perlindungan Lahan dan Pangan yang Berkelanjutan.
“Ketersediaan lahan untuk pengembangan sawah atau padi luasnya kurang lebih 450 hektare, produksinya rata-rata sebanyak 5 ton perhektar dan dua kali tanam dalam setahun yang dilakukan 17 kelompok tani yang ada di Amohalo,” tambahnya.
Potensi pasar beras lokal Owoha di Kota Kendari sendiri cukup menjanjikan jika melihat dari jumlah kebutuhan beras masyarakat setiap harinya.
Jumlah penduduk di Kota Kendari kurang lebih 340 ribu jiwa dengan kebutuhan pangan beras sekitar 102 ton per hari.
“Ini merupakan peluang untuk melakukan kerjasama dalam penyaluran beras Owoha,” tandasnya.
Laporan: Didul
Comment