KOLAKA, TOPIKSULTRA.COM — Ormas Tamalaki Wonua (TAAWU) Mekongga bakal menggelar Mosehe Wonua di Lapangan Konggoasa pada 19 November 2020 mendatang. Melalui kegiatan itu, ormas TAAWU Mekongga ingin menyamakan pandangan tentang kegiatan budaya masyarakat adat Mekongga itu.
“Semoga kegiatan Mosehe Wonua dapat memberikan kesamaan pandang. Tidak ada lagi interpretasi yang menganggap kegiatan itu bertentangan dengan syariat Islam,” tutur Ketua ormas TAAWU Mekongga, Abdillah Sukarkio, Kamis (22/10/2020).
Kata dia, untuk menggelar Mosehe Wonua, pihaknya telah berkoordinasi dan meminta restu pengurus Majelis Adat Mekongga dan Dewan Adat Mekongga.
“Kami sudah menemui pihak Majelis Adat yaitu Bokeo Haerun Dachlan dan Ketua Dewan Adat, Muhammad Jayadin. Almandulillah keduanya sangat merespon dan mendukung kegiatan Mosehe Wonua. Bahkan Bokeo memberikan rekomendasi tertulis,” katanya.
Setelah berkoordinasi dengan pengurus Majelis Adat Mekongga dan Dewan Adat Mekongga, pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka untuk menjelaskan rencana kegiatan itu.
“Kami sudah berupaya untuk menemui Bupati Kolaka, tapi mungkin karena kesibukan beliau sehingga kami belum sempat bertemu,” terang Abdillah.
Selain melaksanakan Mosehe Wonua, juga akan dirangkaikan pengukuhan pengurus ormas TAAWU Mekongga.
Ia menjelaskan, tujuan terbentuknya ormas TAAWU Mekongga adalah untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah khususnya dalam bidang seni dan budaya, termasuk didalamnya menjaga serta melindungi hak-hak adat Mekongga di wilayah administratif Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka Timur.
“Ormas TAAWU Mekongga tidak dibentuk dan dimaksudkan untuk berseberangan dengan pemerintah. Karena kami sangat memahami posisi Pemda sebagai pengayom masyarakat adat Mekongga yang mendiami wilayah kesatuan hukum adat Mekongga,” tandasnya.
Laporan : Azhar Sabirin
Editor
Comment