Kolaborasi BLK Kendari dan UHO Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa

TOPIKSULTRA.COM, KENDARI — Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari dan Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Senin (29/11/2021) dalam upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa memasuki dunia kerja.

Tindakan lanjut dari MoU tersebut, sebanyak 112 mahasiswa program vokasi UHO Kendari mengikuti program pelatihan dan sertifikasi kompetensi yang digelar di BLK Kendari selama 5 hari.

Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu mengatakan, pelatihan yang diselenggarakan sesuai perjanjian kerjasama dengan UHO terbagi dalam empat program pelatihan, yaitu program otomasi PLC, program operator basic office, program juru gambar arsitektur, dan program juru ukur (surveyor).

“Setelah mengikuti pelatihan, setiap mahasiswa akan mendapatkan dua sertifikat yaitu sertifikat yang dikeluarkan BLK Kendari dan sertifikat yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” terangnya kepada awak media di lokasi kegiatan.

Mantan Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) menjelaskan, sertifikat yang dikeluarkan BLK Kendari merupakan sertifikat yang menjadi bukti jika mahasiswa telah mengikuti pelatihan di BLK Kendari.

Sementara itu, sertifikat yang dikeluarkan BNSP sebagai bukti mahasiswa telah menjalani uji kompetensi dari asesor atau penguji yang dihadirkan dari luar BLK Kendari dan hasilnya dinyatakan kompeten.

“Pengujinya kita undang dari BLK lain bukan dari BLK Kendari, seperti BLK Makassar atau BLK UPTD Kolaka, Konawe Selatan dan BLK lainnya. Hal itu untuk menunjukkan, independensi hasil uji kompetensi,” jelasnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Ali Haswandi mengatakan, kompetensi sangatlah penting bagi angkatan kerja, pasalnya menentukan kesejahteraan angkatan kerja termasuk keselamatan dan kesehatan angkatan kerja.

“Pemenuhan angkatan kerja kita di Sultra sangat bergantung juga pada kompetensi. Untuk itu, menyiapkan angkatan kerja yang merupakan lulusan sarjana kemudian dibekali keterampilan akan sangat membantu dalam pemenuhan hal tersebut,” tambahnya.

Rektor UHO Kendari, Muhammad Zamrun Firihu mengatakan, persoalan tenaga kerja memang perlu adanya keterlibatan semua pihak.

“Program ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan Menteri Nadiem Makarim,” terangnya.

“Program ini juga memberikan kesempatan mahasiswa selama dua tahun keluar dari kampus untuk menimbah ilmu, sehingga mahasiswa bisa tahu dengan dunia luar,” tambahnya.

Ia menjelaskan, kerjasama ini merupakan bagian untuk memberikan keterampilan kepada mahasiswa.

“Insya Allah, pelatihan ini sangat berguna dan kami berharap bisa terus berlanjut, kalau perlu dalam setahun jangan hanya sekali,” tandasnya.

Laporan: Didul

Editor

Comment