Pekerjaan di Stop, Upah Kerja Sejumlah Buruh Bangunan Proyek Gedung VIP BLUD RS Bombana Belum Dibayarkan

Berita, Bombana1313 Views

BOMBANA, TOPIKSULTRA.COM — Sejumlah Kepala Tukang atau buruh bangunan yang bekerja dalam Proyek Pembangunan Gedung Very Important Person (VIP) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Kabupaten Bombana yang bertempat di Desa Lantowua Kecamatan Rarowatu Utara, Bombana, Sultra, mengaku di Stop (dihentikan) oleh Subkontraktor tanpa di berikan upah kerja sesuai volume pekerjaan yang sudah di selesaikan.

Saat di temui di lokasi proyek yang diketahui dimenangkan oleh CV Sumber Pilar Nusantara tersebut, nampak puluhan Kepala Tukang dan buruh nya terpantau tidak sedang melakukan pekerjaan apapun.

Salah seorang Kepala tukang, Sudiman, mengukapkan berhentinya bekerja sejumlah tukang dan buruh nya tersebut di tenggarai adanya pemberhentian sepihak dari pihak Subkontraktor, dan pengawas pekerjaan yang di akuinya bernama Yoga dan Untung.

Tetapi menurut Sudiman, sejumlah Kepala Tukang yang bekerja dalam proyek pembangunan gedung VIP BLUD RS Kabupaten Bombana tersebut pada awalnya masuk bekerja melalui panggilan dari Pak Untung.

“Ternyata hari ini ada sedikit samasalah, kita ini pekerja jadi korban. Kita tidak tau menahu kita kalau ada masalah, seharusnya kita dibayar karna kita sudah kerja, tidak ada alasan kita tidak bayarkan. Kalau memang di stop kan kita harus dibayar dulu sesuai dengan apa yang sudah kita kerjakan,” ujarnya kepada TOPIKSULTRA.COM, Kamis, (11/2/2021).

Kata Sudiman dihadapan sejumlah rekannya yang lain, jika di akumulasi secara keseluruhan, upah kerja sekaligus belanja bahan yang belum di bayarkan kepada mereka lebih dari seratus juta rupiah.

Sejumlah Kepala Tukang saat di temui di Lokasi pekerjaan Bangunan VIP BLUD RS Bombana.

“Masing-masing kami kepala tukang ini punya anggota (buruh harian), dan saya sendiri anggotaku delapan orang,” ucapnya.

Selanjutnya kata Sudiman, secara pribadi selama bekerja Ia belum pernah mengambil upah kerja sepersenpun dari pemilik proyek ataupun yang mewakili.

“Makan saja sudah setengah mati, hari hari kita bekerja. Kita pinjam uang untuk menyelesaikan pekerjaan, artinya kita menunggu sampai di gaji, sudah hampir 3 minggu kita menganggur,” keluhnya.

Hal sama juga di sampaikan kepala Tukang lainnya, Ismail, menurutnya, menyikapi hal tersebut terhitung sejak macetnya pembayaran upah kerja pada 5 Januari 2021 lalu
dirinya bersama Kepala tukang lainnya sudah beberapa kali di pertemukan bersama pemilik proyek yang di sebutnya bernama Anwar yang juga di ikuti Yoga dan untung di Polsek Lantari Jaya.

“Pada Selasa dan kamis dua minggu lalu, ini sudah masuk minggu ke tiga,” ungkapnya.

Dari hasil pertemuan yang juga dihadiri semua kepala tukang tersebut mereka mengaku mendengarkan wacana bahwa pembayaran upah kerja mereka akan dilakukan, menurutnya dalam waktu satu dua hari kedepan terhitung sejak pertemuan terakhir.

“Hasil musyawara terakhir yang disaksikan kepolisian, keluar pak untung sampaikan ke kita semua bahwa sudah sepakat dengan haji anwar. Sudah dil 172 Juta yang akan dibayar ke pak Untung dan yang akan di bayarkan ke kita. Tapi sampai hari ini tidak ada tititk terang, sampai hari ini hanya di janji-janji,” ungkapnya.

Padahal besar “harapan kami. Tidak ada lain, selain supaya kami dibayar karena kami sudah kerja sesuai pekerjaan kami,” keluhnya menambahkan.

Dikonfirmasi, Kapolsek Lantari Jaya, Ipda Setyabudhy Satrianto, membenarkan hal tersebut, menurutnya kehadiran Pihak Kepolisian dalam masalah tersebut tidak ditenggarai kepentingan apapun, selain untuk memastikan agar tidak terjadi keributan antara pekerja dan pihak proyek bangunan.

“Kita sudah dua kali pertemukan, kita mediasi, terus kalau tidak ada penyelesaian silahkan mereka(Tukang Bangunan) melapor ke Polres,” ujarnya.

Sementara, Anwar, Yoga dan Untung hingga berita ini dirilis, mereka belum dapat terkonfirmasi.

Laporan: Refli

Editor