KENDARI, TOPIKSULTRA.COM – Sejumlah massa menutup pertigaan Jalan Poros MT Hariono menuju Jalan Hea Mokodompit depan Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, diduga kelompok itu bagian dari masa aksi penolakan tambang Wawonii yang terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian di depan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin 11 Maret 2019.
Pantauan Topiksultra.com sekelompok massa lebih dari 30 orang masih berada di pertigaan kampus hingga pukul 24:10 Wita (malam), memalang jalan dengan sejumlah kayu balok, baliho dan Alat Peraga Kampanye (APK).
Sejumlah batu juga berhamburan di jalanan hingga ke depan Kampus Mandala Waluya Kendari, lampu jalan di wilayah itu nampak rusak dan rambu lalu lintas dicopot. Pengguna jalan tidak diperkenankan untuk melintas dan disuruh berbalik arah.
Begitu juga dengan penyedia jasa transportasi umum, seperti taxi, ojek dan ojek online, mereka tidak berani mengantarkan penumpang yang menuju depan Kampus UHO, memilih menurunkan di depan Jalan Lumba Lumba, Poros MT Haryono.
“Pak, sampai disini saja turunnya, saya takut, teman saya tadi ditahan di sekitar pertigaan itu, maaf ya pak,” ucap Pengemudi Gojek, Suaiman kepada wartawan Topiksultra.com, usai menggunakan jasanya.
Salah satu bagian dari kelompok itu mengatakan, penutupan jalan mereka lakukan karena kecewa dengan perlakuan aparat, membubarkan aksi dengan peralatan berbahaya, seperti tenbakan gas air mata.
“Teman teman kecewa, pembubaran tadi dengan tembakan gas air mata. Dan aparat merusak kendaraan teman teman kami, jadi kami disini saja tunggu tunggu mereka Polusi,” kata laki laki anggota kelompok yang menduduki pertigaan kampus, minta dirahasiakan identitasnya kepada Topiksultra.com (11/3).
Laporan : Hendriansyah
Comment