WAKATOBI, TOPIKSULTRA.COM – Dua orang warga dari kelompok Forum Aspirasi Masyarakat Waitii Barat (FAMAS WB) melaporkan kepala desanya ke Polres Wakatobi , Selasa 21 Januari 2020.
“Kami menilai kinerja Kepal Desa Waitii Barat, Kecamatan Tomia,
gagal dan melakukan pelanggaran hukum,” ucapnya kepada topiksultra.com, Selasa 23 Januari 2020 di Wangiwangi.
Sebanyak 11 aduan seperti dugaan penggelapan, penyalahgunaan jabatan, pungli maupun korupsi yang dilaporkan FAMAS WB ke Polres Wakatobi. Ramaddin mengatakan laporan itu telah diterima Kepolisian pada Selasa 21 Januari 2020 seperti dana aspirasi yang diperuntukkan kepada Karang Taruna atau pemuda Waitii Barat yang seringkali dikomersilkan oleh terlapor.
“Namun hasil komersil aset tersebut tidak dimasukan ke kas desa dengan dana dugaan penggelapan itu tahun 2014 lalu,” tambahnya.
Ramaddin merincikan, terdapat kejanggalan diduga terindikasi korupsi dari program tahun 2017 dengan anggaran sebesar Rp.160.000.000 hingga Tahun 2018 juga perlu dilakukan pemeriksaan di lapangan seperti dana operasional pada Tahun 2019 sebesar Rp.22.871.642.
“Kami aksi pada 15 Januari 2020 kemarin, Pemerintah Desa Waitii Barat telah melakukan perbaikan, salah satunya persoalan pengadaan bibit kambing yang diperuntukan kepada masyarakat Waitii Barat,” tuturnya.
Mengenai pengadaan bibit kambing sejak tahun 2019 dan di Bulan Januari Tahun 2020 menurut salah satu warga saat dikonfirmasi topiksultra.com baru terealisasi untuk satu kelompok.
“Dengan berjumlah sekitar empat orang penerima,” ucap ungkap salah seorang warga Desa Waitii Barat yang minta tidak disebutkan identitasnya.
Kepala Desa Waitii Barat, La Amdja menjelaskan, terkait beberapa yang diajukan oleh Famas WB yang salah satunya pengadaan kursi berasal dari aspirasi salah seorang anggota DPRD Wakatobi tahun 2014 sebanyak 125 buah dan tidak diperuntukan kepada Karang Taruna karena sampai saat ini belum terbentuk.
“Diperuntukkan kemasyarakat desa khususnya ke masyarakat Desa Waitii Barat dan kursi itu masih saya yang tangani karena sejak pengiriman dari Wanci ke Tomia menggunakan anggaran pribadi saya dan kursi itu kami gunakan untuk kepentingan masyarakat,” ucapnya.
Kalau pengadan bibit kambing sejak bulan November 2019, sudah kami realisasikan di Januari 2020 ini kepada kelompok masyarakat penerima.
“Kita salurkan ini bertahap, tidak satu hari selesai, hari ini sudah tuntas semua, bertahap ini karena penerima kami cocokan data datanya,” tutur La Amdja.
Laporan : Ode Nafi
Comment