TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA — Hasil Posyandu di Bulan Sensus Stunting, di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mencapai target 100 persen di 15 Kecamatan di 133 Desa dan Kelurahan.
Data tersebut dirilis di kegiatan Rembuk Stunting yang dipusatkan di Aula Kantor Desa Ujung Tobaku Kecamatan Katoi yang dipimpin langsung oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah, Mukhlis Bachtiar, S.Pi didampingi, Dinas Kepala Dinas DPPKB,,Hj.Hasrayani,SP, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Nusba Nuhun,serta sejumlah perwakilan OPD dan Perwakilan Forkompinda.Sementara, Camat Lasusua, Katoi dan perwakilan Camat Kodeoha, Para Kepala Desa,Para Kades, tenaga penyuluh KB dan Kader Posyandu turut hadir.
Juru bicara TPPS Kabupaten Kolaka Utara dari Dinas Kesehatan,Muliani, SKM menyampaikan Posyandu yang dilaksanakan, di seluruh wilayah Kabupaten Kolaka Utara telah mencapai target 100 persen dari 15 Kecamatan di 133 Desa dan Kelurahan.
“Kita perhatikan hasil pengukuran terhadap Balita di Posyandu dan dilakukan penginputan oleh petugas gizi Puskesmas di aplikasi EPPBGM dan data ini kita akan gunakan pelaporan di Kementerian Kesehatan sebagai dasar kita untuk melakukan Intervensi Stunting,” ujar Muliani saat memaparkan kondisi terkini hasil Sensus Stunting di Aula Kantor Desa Ujung Tobaku. Jum’at (5/7/2024)
Lebih lanjut,Muliani mengatakan dari 17 Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tenggara, Kolaka Utara telah mencapai target 100 persen setelah Kecamatan Pakue Tengah dan Tolala rampung datanya.
“Data ini terupdate per hari ini dan kami sudah tarik datanya dan hasil pengukuran telah mencapai 100 persen terhadap Balita di setiap Kecamatan. Untuk sasaran balita sesuai data ePPGBM, terdapat 10.041 Balita dengan persentase balita yang diukur, Dari jumlah ini hasil prevalensi mencapai 33,77 Persen dengan jumlah Balita 3.391 orang mengalami masalah Gizi,” katanya
Selain itu, Muliani, SKM menyebut jumlah Balita yang mengalami Stunting sebanyak 357 Orang yang tersebar di 15 Kecamatan dari 133 Desa dan Kelurahan.
“Jadi Intervensinya bukan fokus pada Balita Stunting saja tetapi kita juga fokus pada Balita yang kurang berat badannya,Balita Wasting,dan Balita Underweight semua akan jadi sasaran supaya tidak terjadi Stunting baru,” sebutnya
Muliani juga mengklaim dari cakupan – cakupan tersebut prevalensi terendah berada di Kecamatan Lasusua dengan angka 0,9 persen dari jumlah Balita telah diukur sebanyak 2.237 orang dan tertinggi berada di Kecamatan Pakue Utara,10,4 persen.
” Di Kecamatan Lasusua dari 12 Desa dan Kelurahan yang telah dirampungkan datanya dan semua terlah di ukur sebanyak 236 orang Balita dan tidak ditemukan Gizi buruk, tetapi yang banyak resiko Gizi lebih,ada Balita yang tidak naik berat badannya sebanyak 421 orang Balita jumlah Balita Stunting 20 orang dan prevalensi Stunting tertinggi berada di Desa Pitulua dengan jumlah Stuntingnya 4 orang Balita,” jelasnya
Sementara di Kecamatan Katoi dari 6 Desa memiliki 471 Orang Balita dan ditemukan 18 orang Balita Stunting dengan prevalensi sebesar 3,8 persen. Kecamatan Kodeoha dengan jumlah 12 Desa dan Kelurahan dengan jumlah sasaran 770 orang Balita telah di ukur.
“Jumlah Stuntingnya sebanyak 39 orang Balita dengan prevalensi Stunting sebesar 5,1 persen,” bebernya
Laporan : Ahmar
Comment