TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terjadi pada Selasa malam pukul 20.30 Wita hingga pukul 03.00 wita dini hari, mengakibatkan 4 Desa terendam meliputi Tojabi, Rantelimbong, Patowonua dan Sulaho.
Dari kejadian tersebut, tercatat 88 unit rumah warga pada empat desa tersebut terendam banjir dan 1 unit jembatan penghubung antar desa sepanjang 12 meter juga terputus.
Kepala Desa Tojabi Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sukirman mengatakan, sebanyak 50 rumah di desanya terendam akibat sungai meluap karena tersumbat sampah pepohonan. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
“Dekker jalan Trans Sulawesi di Dusun IV perlu ditinggikan karena terlalu rendah dan selalu tersumbat saat arus deras. Saya harap pemprov cepat tangani sebelum kami kebanjiran lagi,” ujar Sukirman kepada Wartawan saat diwawancarai dikantonya.Rabu (29/3/2023)
Terpisah, Kepala Dusun IV Desa Sulaho, Abdullah menyebut sesuai dengan data lapangan, ada 20 rumah terdampak limpasan air bercampur lumpur dari pertambangan setempat.
“Ketinggian air terparah mencapai pangkal paha orang dewasa dan berlangsung selama tiga jam. Di sini warga jadi langganan banjir lumpur setiap tahun,” terangnya.
Sementara di Desa Patowonua Kecamatan Lasusua tercatat 11 unit rumah terendam dan tujuh diantaranya direndam air dengan ketinggian hingga lutut orang dewasa. Desa dalam ibukota Lasusua ini kerap terendam dari limpasan air yang berasal dari Desa Watuliwu, Arah Kantor Pos Lasusua serta dari jalan Landumaka.
“Dari tiga arah dan semua tertampung di desa kami. Drainase tidak mampu menampung volume air dan meluap ke jalan-jalan hingga masuk ke rumah warga,” beber Kades Patowonua, Musliadi.
Di wilayahnya, terdapat banyak drainase perumahan penduduk tidak memiliki muara dan hanya menjadi tempat genangan air. Beberapa titik sengaja ditimbun untuk lalu lalang kendaraan pengangkut material pembangunan rumah.
Adapun di Desa Rantlimbong terdapat tujuh rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 30 cm. Penyebab banjir juga diakibatkan dari luapan arus sungai yang melintasi wilayah setempat.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiap-Siagaan BPBD Kolut, Ramsya Ramli mengungkapkan, jembatan Latawaro juga terputus dan merupakan jalur alternatif lintas provinsi dan juga sebagai penghubung antara Latawaro-Desa Totallang. “Tidak bisa dilewati lagi, miring dan tanggulnya sudah tidak terhubung digerus arus,” katanya.
Pihaknya telah menerjunkan anggotanya membantu membersihkan rumah warga yang terendam dan dibantu damkar Kolut serta dari pihak Bataliyon C Pelopor Brimob Polda Sultra, TNI dan jajaran Polres Kolut.
“Air sudah surut setelah kurang lebih empat jam merendam. Saat ini berlangsung aksi bersih-bersih,” ucapnya
Laporan : Ahmar
Comment