Komisi III DPRD Kolut Sikapi Abrasi Pantai di Desa Ujung Tobaku

banner 468x60

TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA — Ketua Komisi III DPRD bidang Pembangunan dan Kesejahteraan rakyat Kolaka Utara menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Ruang Rapat DPRD pada hari (Senin, 21/3/2022) bersama Warga Desa Ujung Tobaku yang terdampak abrasi pantai Ujung Tobaku di Dusun IV Kecamatan Katoi kabupaten Kolaka Utara.

RDP yang dipimpin Ketua Komisi III, Abu Muslim, SH didampingi sejumlah anggota Komisi III DPRD lainnya serta perwakilan dinas terkait; Bappeda, Ir. Ikbal, perwakilan Dinas PUPR, Annas, ST, Camat Katoi, Rusdin, MM dan Sekdes Desa Ujung Tobaku, Himawan Sainul.

Ketua Komisi III, Abu Muslim menjelaskan tetap kita buatkan berita acara hari ini untuk dikonsolidasikan kepada OPD terkait dan akan dilaporkan kepada bupati dan wakil bupati terkait aspirasi masyarakat.

“Ada sekitar 70 meter jadi yang 200 meter ini adalah skala prioritas sementara yang 400 meter adalah bagian dari kesempurnaannya yang ada di desa Ujung Tobaku dan sangat besar anggarannya.” katanya, (21/3/2022)

Disebutkan, bahwa hari ini yang kita sepakati dan kita carikan solusinya agar lebih cepat dilakukan adalah dengan di keluarkannya berita acara yang pada inti penyampaiannya akan di tindaklanjuti aspirasi hari ini sesuai dengan kebutuhan yang ada di Desa Ujung Tobaku kecamatan Katoi.

Kalau pun misalnya berita acaranya keluar dan kemudian di Bappeda dan beberapa dinas terkait mereka sudah tidak memiliki anggaran lagi yang tersedia, maka kita akan merekomendasikan untuk dikerjakan bulan ini, dan kita carikan anggaran APBD perubahan. “karena ini untuk kepentingan masyarakat banyak” katanya.

Selain itu Kita juga meminta kepada pihak Bappeda untuk melakukan konsolidasi secepatnya kepada pihak OPD berkaitan dengan bencana alam yang terjadi diDesa Ujung Tobaku dari hasilnya itu kami tunggu dalam waktu dekat ini dan kami tindak lanjuti.

Sebelumnya, Salah satu Perwakilan tokoh masyarakat Desa Ujung tobaku, Ahmar menyampaikan bahwa persoalan yang dihadapi masyarakat Dusun IV Desa Ujung Tobaku saat ini adanya abrasi pantai atau pengikisan air gelombang laut yang mengakibatkan perumahan dan rumah tinggal oleh 11 Kepala Keluarga yang berada di dekat bibir pantai semakin parah dan meluas.

“Dari 11 rumah yang dihuni oleh kepala Keluarga, ada 4 Rumah yang sudah parah kerusakannya akibat dari pengikisan air gelombang laut. Bahkan sudah sampai pada badan rumah.” Ujarnya.

Menurutnya, Sehingga kami datang ke DPRD untuk meminta solusi agar tahun ini ada penanganan cepat kalau dibiarkan secara terus menerus bukan saja 4 Rumah tetapi jalan Trans Sulawesi juga akan jadi sasarannya.

“Dari 4 Rumah kalau kita lihat sepanjang jejerannya mencapai kurang lebih 70 meter panjangnya yang mengalami kerusakan tetapi kalau dihitung secara keseluruhan panjang perumahan dari 11 Rumah yang berada di garis pantai sekitar kurang 200 Meter.” Bebernya

Sementara ditempat yang sama, Sekretaris Desa Ujung tobaku, Himawan Sainul membenarkan bahwa dampak dari abrasi pantai yang ada disusun.IV bukan hanya mengancam 11 pemukiman warga Tetapi juga jalan trans Sulawesi.

“Jadi melalui kesempatan ini kami mohon agar kiranya dibuatkan tanggul abrasi pantai yang secara permanen secepatnya sehingga masyarakat yang bermukim disekitar bibir pantai bisa tenang.” Jelasnya

Menurutnya, kalau hanya bersifat sementara itu tidak akan tahan dihantam oleh gelombang air laut. karena kita ketahui ketika musim angin barat tiba gelombang air laut itu sangat besar dan tinggi rerata kurang lebih 1 meter.

“Dan ini kami juga sudah bersurat ke pihak BPBD pada tanggal 12 Maret 2022 lalu dan bahkan masih ada arsip yang kami miliki.” Tegasnya

Sementara itu,Camat Katoi, Rusdin, S.Pd., MM menjelaskan bahwa dampak kerusakan akibat pengikisan gelombang air laut itu panjangnya sekitar 400 meter dan ini sangat membutuhkan perhatian khusus namun terkait dengan persoalan anggaran dan sebagainya maka kita lihat dulu secara perioritas sekitar kurang lebih 200 Meter.

“Karena mengingat ada 2 cuaca angin barat dan Utara itu yang biasa menghempaskan apa-apa yang ada dipinggiran pesisir pantai” Ucapnya

Menurutnya, Kami mengharapkan kepada anggota DPRD agar bisa bekerjasama memberikan saran dan masukan kepada instansi terkait supaya ada perhatian khusus disini apakah ada anggaran yang siap pakai atau diperubahan Karena jalan trans juga terancam karena abrasi pantai Sudah dekat pinggir jalan.

“Meskipun kemarin masyarakat membangun rumah masih jauh dari bibir pantai sekitar kurang lebih 15 meter namun akibat dari pengikisan yang terus terjadi sehingga sudah melewati dapur rumah warga.” Tuturnya

Terpisah, Kepala Bidang pengairan dan sumber daya air Dinas PUPR Kolaka Utara, Annas, ST menjelaskan bahwa hal tersebut sudah kami sampaikan baik kepada dinas PUPR maupun pihak balai sungai pada Minggu lalu dikendari dan kebetulan tahun ini sudah masuk pada perencanaan desain pembangunan mulai dari kecamatan Walasiho sampai ke kecamatan Tolala.

“Setelah RDP hari kami akan turun langsung kelapangan untuk melihat seperti apa perlakuan yang akan kami lakukan paling tidak penanganan sementara karena ini sudah tahun berjalan kecuali diperubahan anggaran.” Pungkasnya

Menurutnya, sebenarnya tahun ini ada anggaran sekitar kurang lebih 250 juta untuk pelurusan sungai dan talud pantai tetapi kami sudah habiskan untuk penanganan sungai batu ganda.

“Sebenarnya banyak daerah yang masuk datanya seperti yang terjadi di Desa Ujung tobaku namun bukan hanya kabupaten Kolaka Utara yang mengalami hal seperti ini bukan kita tidak punya anggaran tetapi ada lebih skala prioritas yang dilakukan oleh pemerintah.” Sambungnya

“Karena anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan dari kerusakan bibir pantai akibat abrasi sekitar kurang lebih 200 Meter itu anggaran yang harus dihabiskan sekitar kurang lebih 250. Juta karena tingginya biaya pekerjaan pantai.” Urainya.

Terpisah, Kepala Bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah Bappeda Kolaka Utara, Ikbal, ST menjelaskan berdasarkan catatan kami ada beberapa bidang di Dinas kami yang terkait dengan permasalahan ini karena dasarnya ada 11 Rumah tangga yang terdampak dan yang mengalami kerusakan parah ada 4 Rumah tangga.

Baca Juga : Polsek Tomia Timur Pantau Ketersediaan Minyak Goreng di Pasaran

“Maka bukan hanya dinas PUPR yang dihadirkan tetapi Dinas Perumahan, pemukiman dan kawasan, BPBD, Dinas Sosial dan seterusnya karena mereka adalah mitra kami di Bappeda.” Terangnya

Menurutnya, mengingat persoalan ini nanti kami diskusikan dengan pihak dinas PUPR dan akan menjadi bahan laporan kami ke kepala badan dan kami juga tidak bisa memutuskan hari ini bahwa ada dan tidaknya dana Septi untuk dianggarkan nanti diperubahan anggaran.

“Bahkan di Musrenbang Kecamatan bersama tingkat kemarin ini sudah di usulkan permasalahan ini dan sudah jadi skala prioritas di Kecamatan Katoi.” Jelasnya

Sementara dari dari fraksi partai PKB, Muhammad syair, S.Sos mengatakan bahwa dari 11 Rumah yang terdampak, ada 4 Rumah yang sangat rusak parah dengan panjang lokasi perumahan sekitar kurang 70 meter dengan menelan biaya pembangunan tanggul kurang lebih 100 juta dan Itu bisa dianggarkan diperubahan.

“Tetapi kalau masih memungkinkan bisa dikonsolidasikan oleh pihak camat ke Bappeda dan dinas PUPR sehingga kerusakan lokasi kurang lebih 70 meter ini bisa ditangani diperubahan maka kita buatkan berita acara dikerja hari ini karena persoalan ini sudah masuk di pertengahan rumah warga.” Usulnya

Menurutnya, kemudian saran kedua bagaimana dengan pihak BPBD dan Dinas perumahan, pemukiman dan kawasan apakah ada anggaran yang tersedia disana.

“Dalam berita acara rapat hari ini konsolidasinya tinggal di BPBD dan Dinas Perumahan kalau di dinas PUPR anggaran mereka sudah habis.” Katanya

Menurutnya, kalau di 2 OPD ini ada anggarannya tersedia maka hal ini bisa dilakukan secepatnya maka hasil pertemuan kita hari ini dari salah satunya mewakili melaporkan ke pihak pimpinan daerah dalam hal ini Bupati dan wakil bupati bahwa seperti ini kejadiannya sehingga pihak pimpinan OPD tahu bahwa di Desa ujung tobaku ada sedikit masalah.

“Tetapi kalau ke 2 OPD ini juga sudah habis anggarannya maka di berita acara dituangkan meminta kepada pemerintah kabupaten agar mempersiapkan anggaran APBD perubahan dan sebisa mungkin dilakukan hari ini dan jangan kita menunggu eksennya diperubahan baru dikerjakan.” Cetusnya

Laporan : Ahmar

Editor

Comment