TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA – Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah penderita penyakit menular Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immunodeficiency Syndrome atau lebih dikenal dengan istilah (HIV-AIDS) di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) meningkat drastis ketimbang tahun 2021
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kolaka Utara, Hunadimiati saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (28/2/2023).
Lebih lanjut Hunadimiati mengatakan, penderita HIV-AIDS di Kolaka Utara pada tahun 2021 sebanyak 7 orang, Sedangkan tahun 2022 meningkat signifikan menjadi 9 orang.
“Satu dari 9 penderi HIV-AIDS dinyatakan meninggal dunia, sementara sisanya tersebar di semua kecamatan di Kolaka Utara,” ujarnya.
Menurutnya, penderita HIV-AIDS ini didominasi oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) terselubung, ada pasangan, mereka yang suka jajan sembarangan, dan satu orang ditemukan heteroseksual.
“Kami mengimbau masyarakat Kolaka Utara agar berhati-hati. Tidak jajan sembarangan, tidak suka gonta-ganti pasangan, dan menerapkan pola hidup sehat dengan setia kepada pasangannya saja,” ujarnya.
Menurutnya, penularan HIV-AIDS yang cukup signifikan ini, kata dia, menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Kolaka Utara.
“Sekali lagi sampaikan agar berhati-hati karena penurunan HIV-AIDS sangat cepat dan tidak mampu disembuhkan,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Programer HIV-AIDS Bidang P2M Dinkes Kolaka Utara, Sakaruddin, AMK menyebut penyebaran HIV-AIDS di Kolaka Utara dominan di sebabkan melalui hubungan intim atau seksual, awalnya mereka merasakan gejal tertentu, setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui jika mereka telah terinfeksi penyakit HIV-AIDS.
“Gejalanya hampir mirip dengan penderita penyakit TBC yakni penurunan berat badan, mencret dan demam lebih dari satu minggu,” jelasnya.
Menurutnya, peningkatan penderita penyakit menular HIV-AIDS di Kolaka tahun ini, mungkin karena adanya aktivitas pertambangan dan meningkatnya jumlah PSK terselubung di Kolaka Utara.
“Kebanyakan penularan dari PSK dan memang PSK yang terinfeksi sulit untuk dideteksi. Tapi, penyebarannya hampir disemua kecamatan,” tukasnya.
Meski Demikian, Sakaruddin menambahkan, bagi mereka yang terjangkit HIV-AIDS tidak dapat disembuh. Karena itu, mereka hanya diberikan obat untuk menjaga dan meningkatkan kestabilan daya tahan tubuh mereka.
“Bukan mendahului takdir, tapi obat yang mereka konsumsi hanya berfungsi untuk memperpanjang masa hidup saja,” pungkasnya.
Laporan : Ahmar
Comment