Polisi: ibu hamil disasar peluru saat tidur lelap di rumahnya

banner 468x60

KENDARI, TOPIKSULTRA.COM – Satu lagi korban bentrok mahasiswa dengan aparat Kepolisian unjuk rasa penolakan RUU kontroversial di halaman Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis 26 September 2019.

Korban tersebut atas nama Ibu Putri (23) tertembak pada bagian betis kanan saat berada di rumahnya beralamat di Jalan Supu Yusuf, 2 Km dari lokasi pengamanan.

Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto mengatakan seorang ibu muda yang sedang mengandung enam bulan ikut menjadi korban penembakan orang tidak dikenal.  

“Ibu Putri (23) dibangunkan rasa nyeri dibetis sebelah kanan lalu suaminya mengantarkan ke rumah sakit Bhayangkara dan ternyata peluru bersarang di betis ibu tersebut,” kata Kapolda Iriyanto kepada wartawan di Kendari, Jumat.

Identifikasi sementara disebutkan bahwa peluru yang diangkat dari betis ibu hamil berkaliber 9 milimeter.

Usai menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru ibu Putri memilih beristrahat di rumah keluarga di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. Korban enggan ke rumahnya di Jalan Syeh Yusuf, Kecamatan Mandonga karena trauma insiden penembakan.

Korban ibu Putri disasar peluru tajam saat tertidur lelap di rumahnya hari Kamis (26/9) sekitar pukul 16:00 Wita di Jalan Syeh Yusuf, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

“Rumah korban yang berkonstruksi permanen berjarak sekitar 2 kilometer dari gedung DPRD Sultra yang menjadi kosentrasi pengamanan aksi unjukrasa oleh aparat kepolisian,” kata Kapolda Sultra didampingi Kabid Humas AKBP Harry Goldenhart.

Oleh karena itu, katanya, pihak kepolisian masih bekerja keras untuk mengungkap siapa pelaku penembakkan yang bertepatan dengan aksi unjukrasa ribuan massa menolak revisi undang undang yang mengundang kontroversi.

Aksi unjukrasa ribuan massa gabungan dari sejumlah perguruan tinggi serta pelajar di Kota Kendari juga menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Peserta unjukrasa Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO) dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak di dada sebelah kanan Kamis (26/9) sekitar pukul 15:30 Wita.
 
Sedangkan korban Muh Yusuf Kardawi (19) meninggal dunia setelah menjalani operasi akibat luka serius dibagian kepala di RSUD Bhateramas pada Jumat dini (27/9) sekitar 04:00 Wita.

Kabid Humas Polda Sultra Harry Goldenhart mengatakan situasi Kota Kendari, Sultra pasca unjukrasa berdarah kondusif dan masyarakat beraktivitas seperti biasa.

“Kepolisian meminta dukungan masyarakat untuk menyampaikan informasi berkaitan pengungkapan pelaku penembakan maupun penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” kata Harry. (m)

Editor

Comment