TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA — Forum diskusi yang dikemas melalui sharing session dalam rangkaian halal bihal Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Indonesia Kolaka (IMPPAK) Pusat Makassar, Selasa malam,(18/5/2021), di salah satu hotel di Kolaka, membahas persoalan pendidikan di Kolaka.
Penyediaan atau ketersediaan beasiswa pendidikan oleh pemerintah daerah menjadi sorotan dan bahasan menarik di tengah larutnya malam, yang berakhir pukul 00.10 wita.
Forum diskusi yang dipandu mantan Sekjend IMPPAK, Rahmat Anzal, menghadirkan narasumber; Asisten III Setkab Kolaka, Wardi, Dewan Pembina IMPPAK, Bahar Ngitung, alumni IMPPAK Asdar Pamma dan Tasman Wahid serta akademisi Universitas Sembila November (USN), Ashari Arifin yang juga alumni IMPPAK Makassar.
Asdar Pamma yang kini berprofesi sebagai pengusaha, memantik serunya diskusi dengan “mempreteli” anggaran beasiswa pendidikan yang dialokasikan Pemkab Kolaka, untuk membantu meringankan pendidikan anak-anak Kolaka, terkhusus mereka yang kuliah di luar daerah seperti Makassar dan lainnya. “Saya tidak tau, atau saya yang kurang update, apakah ada dana beasiswa pendidikan yang dialokasikan Pemda Kolaka,” kata Asdar Pamma.
Menurutnya, penyediaan beasiswa tidak mesti dari APBD, tetapi pemda bisa mendorong lewat sejumlah perusahaan yang ada di Kolaka melalui tanggungjawab sosial perusahaan atau CSR (coorporate sosial responsibility). “Kita tau ada banyak perusahaan besar di Kolaka ini, tidak hanya Antam,”katanya.
Menurut Asdar, kalau kita membuka beberapa situs dari sejumla universitas seperti UI dan lainnya disana kita dapat melihat ketersediaan beasiswa dari sejumlah pemerintah daerah. “Mahasiswa dari daerah bersangkutan yang kuliah di tempat itu dan membutuhan beasiswa bisa mendaftar untuk mendapatkan, tapi untuk Kolaka saya belum tau apakah ada seperti itu,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Tasman Wahid. Menurutnya, alumni IMPPAK kini tersebar diberbagai sektor, ada yang di pemerintahan, legislatif dan lainnya. Sehingga sudah pantas menjadikan rumah besar IMPPAK sebagai wadah untuk memfasilitasi dan mendorong terpenuhi peningkatan kualitas pendidikan , termasuk penyediaan beasiswa. “Tinggal bagaimana ada yang mengkordinir dan memfasilitasi,” ujar Wakil Ketua KADIN Sultra ini.
Asisten III Setkab Kolaka, Wardi, mengatakan Pemda Kolaka punya kepedulian besar terhadap pendidikan di Kolaka. Salah satunya, telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dalam APBD. Namun demikian, Wardi mengakui untuk penyediaan beasiswa belum maksimal mengingat keterbatasan anggaran. “Tetapi kalau ada anak-anakku mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi, bisa ajukan proposal,”katanya.
Selain itu, kata Wardi, upaya memajukan pendidikan di Kolaka sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan hadirnya beberapa perguruan tinggi di Kolaka selain yang sudah ada seperti USN yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kolaka.
Saat ini, tambah Wardi, ijin operasional Perguruan Tinggi Politeknik Kolaka sementara berproses. Begitupun, perguruan swasta Institut Teknologi Bisnis Kolaka (ITBK) Muhammadiyah, tinggal menunggu ijin operasionalnya. “Kebetulan saya sendiri yang ditunjuk selaku Plt Rektornya,” kata Wardi yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kolaka.
Sementara, Ashari Arifin, menilai penyediaan atau dukungan beasiswa untuk mahasiswa Kolaka, baik yang kuliah di Kolaka maupun di luar Kolaka belum maksimal. “Kita sangat tertinggal jauh dibanding dengan Bombana,” kata dosen di USN Kolaka.
Menurut Azhari, hampir seluruh mahasiswa asal Bombana yang kuliah di USN maupun di luar USN dibiayai dengan bantuan beasiswa yang disiapkan Pemda Bombana. “Kenapa hal ini kita tidak mencontoh,”ujarnya.
Azhari menegaskan, tidak sulit untuk memfasilitasi penyediaan beasiswa. Hanya diperlukan kemauan politik (political will) dari pemegang kekuasaan. “Tidak ada yang susah kalau kita mau, tinggal terpulang kepada kemauan pemda,” katanya.
Laporan: Tama