KENDARI, TOPIKSULTRA.COM — Tim Kementerian Maritim dan Investasi mengapresiasi seluruh kesiapan Pemeritah Provinsi Sulawesi Tenggara, terkait kebijakan pemerintah pusat untuk menjadikan aspal Buton sebagai aspal andalan pengaspalan jalan di Indonesia, sehingga ke depan dapat menggantikan aspal cair yang secara ekonomis dan produksi lebih menguntungkan dan memudahkan.
Kesimpulan ini terangkum dari hasil pertemuan antara Tim Kementerian Maritim dan Investasi bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi, Bupati Buton, La Bakry, Wali Kota Bau-bau, AS Tamrin, dan sejumlah kepala OPD terkait lingkup Pemrov Sultra, Senin, (1/2/2021), di Kota Bau-bau.
Sebelumnya, tim kementerian yang berjumlah 16 orang dan dikoordinir deputi bidang fasilitas Kemenko Maritim dan Investasi, melakukan serangkaian kunjungan di beberapa tempat, untuk melihat langsung potensi cadangan aspal Buton dan kesiapan pemerintah daerah dan pihak swasta dalam mengelolah aspal tersebut, dalam rangka menjadikan aspal Buton menjadi program Nasional pengaspalan 1.000 Km.
Salah satu lokasi yang dikunjungi tim yakni Latewe, yang merupakan pusat pertambangan aspal Buton yang kini dikelolah sejumlah perusahaan, salah satunya perusahaan BUMN, PT Wijaya Karya (Wika), yang memiliki IUP 101 hektar.
Dinas Kominfo Sultra dalam rilisnya melaporkan, potensi aspal di Kabupaten Buton seluas 60.000 hektar, namun yang baru dieksploitasi seluas 400 hektar. 42 perusahaan pemegang IUP sementara dalam eksploitasi produksi, sedang 6 perusahaan telah produksi, salah satunya PT Wika Bitumen dan PT Kartika prima Abadi yang rencananya Mei 2021 telah memproduksi dalam bentuk kemasan 25 sampai 50 kg.
Setelah meninjau Latewe, rombongan menuju pelabuhan Nambo, salah satu penyangga insfrastruktur pengiriman aspal ke daerah lain.
Dihadapan tim kemebterian yang dipimpin deputi pengendalian, Gubernur Ali Mazi menyampaikan perlunya pengembangan dan perluasan pelabuhan Nambo dan perlunya dikonsentrasikan pelabuhan tersebut sebagai penyangga pelabuhan utama pengiriman aspal buton.
Dari pelabuhan Nambo, rombongan melanjutkan perjalanan meninjau pabrik PT. Kartika Prima Abadi. Tim mendengarkan presentasi dari salah satu direktur perusahaan tentang pabrik aspal yang telah mereka bangun. Pabrik tersebut nantinya menjadi pabrik aspal yang dapat menyuplai kebutuhan aspal dalam dan luar negeri.
Sebelum melanjutkan kunjungan ke Pelabuhan Banabungi, rombongan menyempatkan memenuhi jamuan makan siang di salah satu resto perusahaan.
Setelah melewati perjalanan sejauh 70 Km dengan waktu tempuh 2,5 jam, melingkari pulau Bau-bau, rombongan sampai di pelabuhan Banabungi. Dihadapan tim, gubernur menjelaskan bahwa sejak puluhan tahun pelabuhan Banabungi menjadi andalan utama pengiriman aspal curah.
Usai kunjungan lapangan seharian penuh, rombongan beristirahat di salah satu hotel di Kota Bau-bau dan mengadakan pertemuan terbatas di salah satu ruang pertemuan hotel.
Dalam samutabnya, Deputi Bidang fasilitasi Kemenko Maritim, menyampaikan beberapa hal terkait kehadiran mereka.
Menurutnya, tim yang beranggotakan beberapa kementerian teknis terkait, diantaranya dari PUPR dan Badan Geologi menyampaikan bahwa kehadiran mereka atas perintah LBP untuk melihat tiga hal, yakni kesiapan :
1. Cadangan aspal buton
2. Infrastruktur pendukung yakni jalan dan pelabuhan serta
3. pabikan dari perusahaan.
Ia menegaskan, Menko Maritim dan Investasi, LBP sangat mendukung dan memprioritaskan industri aspal Buton dalam membangun infrastruktur jalan di tanah air, sehingga aspal Buton menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Untuk menghilangkan ego sektoral, maka dibutuhkan kerja integrasi dan saling mendukung serta digitalisasi sistem pengelolaan aspal Buton.
“Pemerintah sangat serius menggunakan aspal Buton dengan kebijakan 1000 km menggunakan aspal buton, dan produksi aspal Buton dapat dimanfaatkan di negeri sendiri,” katanya.
Sementara, dalam sambutan Gubernur Ali Mazi menyampaikan keseriusan Pemprov Sultra dalam membangun pertambangan aspal di Buton. Keseriusan tersebut dibuktikan dengan beberapakali pertemuan dengan menteri LBP melalui telekonference dan menyambut baik dan antusias atas kunjungan tim kementerian hari ini. “Patut kita bersyukur karena Sultra dikarunia banyak potensi sumber daya alam sehinga patut untuk menjaga, merawat dan mengelola dengan baik untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara,” tuturnya. (Red)
Sumber: Rilis Dinas Kominfo Sultra