TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA —- Beda pilihan dalam pemilih kepala desa (Pilkades), 11 Kepala Keluarga di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) diusir oleh pemilik lahan tempat mereka tinggal. pengusiran karena beda pilihan pada calon Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (2/5/2023).
Enam unit rumah warga dibongkar paksa di Desa Maroko, Kecamatan Ranteangin dan satu lainnya di Desa Pitulua. Selain dipereteli, beberapa unit diantaranya dipikul berjamaah oleh masyarakat yang turut membantu guna dipindahkan ke lokasi baru yang akan ditempati.
Informasi yang dihimpun TOPIKSULTRA.COM, pembongkaran dilakukan secara bertahap. Tiga diantaranya dieksekusi hari ini berikut evakuasi seluruh harta benda milik penghuni rumah.
YS (32), warga setempat mengatakan, beberapa rumah diantaranya dipindahkan karena diusir oleh pemilik lahan yang merupakan salah satu tim sukses salah satu calon yang berkompetisi.
“Calon timses yang diminta kepada pemilik rumah untuk dicoblos tidak dipilih sehingga kami bantu rame-rame pikul untuk dipindahkan,” kata salah satu sumber minta diinisialkan namanya.
Belum diketahui nama-nama pemilik rumah yang diduga alami pengusiran tersebut. Aparat TNI-Polri terus memantau situasi di masing-masing desa guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ketua Panitia Pilkades tingkat Kabupaten Kolaka Utara, Muchlis Bahtiar mengatakan, belum mengetahui informasi ini terkait dugaan pengusiran enam keluarga di Maroko, akan tetapi, dirinya membenarkan jika di Desa Pitulua terdapat satu unit yang alami nasib tersebut.
“Bahkan ada jalan yang ditutup,” ungkapnya singkat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, terdapat empat keluarga diduga alami pengusiran oleh pemilik lahan akibat beda pilihan calon kades. Peristiwa itu tersebar di Desa Walasiho satu unit dan tiga kelompok keluarga di Desa Sorona.
Laporan : Ahmar
Comment