TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA — Berdasarkan hasil pengukuran Bayi Lima Tahun (Balita) di Posyandu pada bulan Juni 2024 se Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) menduduki peringkat pertama dengan mencapai 99,98 persen dari 17 Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tenggara (Sultra). Data ini dirilis di kegiatan Rembuk Stunting yang dipusatkan di Aula Kantor Kecamatan Ngapa yang dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj). Bupati Kolaka Utara. Dr. Ir. Sukanto Toding, MSP.MA dengan didampingi, Dinas Kepala Dinas DPPKB, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Ketahanan Pangan,dan sejumlah perwakilan OPD dan Perwakilan Forkompinda.
Sementara turut hadir, Camat Tiwu, Watunohu dan Camat Ngapa,Abu Bakri selaku tuang rumah,Para Kades, tenaga penyuluh KB dan Kader Posyandu
Juru bicara Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara, Muliani, SKM menjelaskan hasil kerja TPPS Kabupaten, Kecamatan,dan Desa yang tertuang dalam kegiatan bulan sensus Stunting
” Awal dari kegiatan bulan sensus Stunting ini karena adanya hasil SKI yang sangat tinggi berbeda dengan hasil pengukuran posyandu kita laksanakan setiap bulannya,ujar Muliani pada saat menyampaikan laporannya di hadapan Pj.Bupati Kolaka Utara pada kegiatan Rembuk Stunting di Kecamatan Ngapa yang diikuti peserta dari Tiwu dan Watunohu.Kamis ( 4/7/2024)
Lebih lanjut,Muliani mengatakan tujuan paparan dari kegiatan bulan Sensus Stunting kalau di Indonesia disebut intervensi serentak prevalensi Stunting itu untuk melakukan pencegahan Stunting di semua posyandu jadi sasarannya itu Selain Balita ada ibu hamil dan Calon Pengantin.
Dan diharapkan dengan adanya pengembangan pengukuran di posyandu yang lakukan selama satu bulan ini nantinya akan dilakukan Intervensi terhadap Balita – Balita dan Ibu hamil serta Calon Pengantin (Catin) yang mengalami gangguan Gizi sehingga dikemudian hari sudah tidak ada lagi Balita dan bayi yang lahir dalam keadaan Stunting.
“Bisa kita lihat berdasarkan hasil pengukuran di posyandu yang kita lakukan mulai dari 1 – 30 Juni 2024 hari ini telah terupdate berdasarkan hasil inputan petugas Gizi di Puskesmas yang diambil dari pengukuran di posyandu” katanya
Selain itu, Muliani menyebut berdasarkan hasil sekarang Kolaka Utara menduduki peringkat pertama dengan inputan mencapai 99,98 persen ini hasil kerja TPPS mulai dari Desa, Kecamatan dan kabupaten
“kita selalu dibayang-bayangi oleh kabupaten Muna Barat jadi kita selalu bersaing di tiga hari ini dan untuk meningkatkan hal tersebut Kami terus mencoba untuk melacak keberadaan Balita – Balita yang belum tertangani,” ungkapnya
Menurut, Muliani pihaknya terus berupaya
untuk terus meningkatkan cakupan dari target 10.041 orang Balita sasaran diwilayah Kolaka Utara baru mencapai 10.039 orang Balita yang terukur sehingga angka mencapai 99,98 persen
” Dari 10.039 Balita ini kita mempunyai Balita bermasalah dengan Gizi sebanyak 3.391 tapi kita lihat didalamnya terdapat apa saja terdiri dari Balita P ini yang terlalu banyak kita dapatkan di posyandu sebanyak 2.800 Balita
Terus ada Balita berat badan kurang ada 200 orang lebih juga ada Balita gizi kurang yang tidak Stunting ada 145 orang dan Balita gizi buruk tidak Stunting sebanyak 2 orang,” sebutnya
Menurutnya, dan Jumlah Stunting kita pada hari ini berada di angka 357 orang Balita dan ini hasil jumlah Balita yang alami permasalahan terkait dengan gizi yang kita dapatkan.
” Balita P ini banyak sekali kita dapatkan pertama bisa disebabkan karena anak pada usia ini bisa jadi mengalami demam (Sakit) pada saat pergi ke posyandu dan bisa membuat berat badan turun,” ucapnya
Menurutnya, dari hasil pengukuran Posyandu yang di input di EPPGBM di Kecamatan Tiwu, jumlah 345 orang Balita yang ditimbang 100 persen, Wasting, 22 orang Underweight 48 orang Balita, dan Stunting sebanyak 5 orang Balita sehingga Prevalensi menjadi 1,45 persen.
Sementara di kecamatan Ngapa, 1.091 orang jumlah Balita yang telahh di ukur mencapai 100 persen dan terdapat Wasting, 7 orang Balita, Underweight, 48 orang Balita, Stunting,29 orang Balita sehingga angka Prevalensi mencapai 5,85 persen.
Sedangkan di Kecamatan Watunohu dengan jumlah sasaran Balita sebanyak 496 orang yang di ukur, Wasting,5 orang Balita, Underweight, 92 orang Balita, Stunting,55 orang Balita dan angka Prevalensi menjadi 10,36 persen.
Dari data diatas prevalensi Stunting untuk kabupaten Kolaka Utara masih sama di angka 3,58 persen dan prevalensi Stunting tertinggi ada di kecamatan Pakue Utara dengan kasus 55 balita dengan jumlah Balita sebanyak 531 sasaran
Laporan : Ahmar
Comment