MUNA BARAT, TOPIKSULTRA.COM – Pada sektor peternakan, pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat (Mubar) telah melaksanakan program Sapi Betina Wajib Bunting (SIWAB) dengan tujuan melakukan penekanan untuk mengurangi dan mencegah daya impor daging dari luar sehingga swasembada daging di masyarakat dapat tercukupi. Selain itu Program Siwab ini dinilai dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Peternakan Mubar, Muhamad Subali Daimani, menyampaikan, program Siwab itu bertujuan memberikan bantuan secara gratis terhadap petani ternak sapi, mulai dari pemeriksaan kesehatan atau gangguan reproduksi hingga proses pembuntingan sampai dengan sapi benar-benar dinyatakan bunting. Sehingga populasi sapi lebih cepat dan perekonomian rakyat dapat lebih meningkat.
“Alhmadulilah, Dengan adanya program ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat peternak di Mubar,karena nilai jual sapi hasil kawin suntik tersebut dua kali lebih banyak dari harga sapi lokal hasil kawin alami,” terangnya saat di temui Toliksultra.com di ruang kerjanya, rabu (17/7).
Menurut Subali, program Siwab tersebut di rancang khusus untuk Sapi potong dan tidak bisa bereproduksi sehingga memiliki tubuh yang lebih besar di banding dengan sapi hasil kawin alami. Olehnya itu nilai ekonominya juga berbeda.
“Nilai ekonomi dengam sapi lokal beda jauh, kalau sapi hasil kawin suntik ini umur 6 bulan sudah di tawar 6-7 juta.Umur dua tahun sudah di tawar 20 juta,” tambahnya.
Secara teknis kata dia, program Siwab itu dilakukan dengan menyuntikan semen beku kepada induk sapi lokal dengan kategori bahwa induk sapi lokal tersebut telah melahirkan paling sedikit dua kali, karena anak sapi hasil dari suntik kawin tersebut lebih besar dibandingkan dengan hasil kawin alami.
Teknisnya memasukan semen beku kesapi indukan.Program tersebut Sudah menghasilkan sapi- unggul baik sapi bali (Lokal) maupun sapi dari luar negri.
“Seperti sapi brahman, sapi simental dan sapi limosin, ongol dan sapi bali itu sendiri,” jelasnya.
Ia mengaku, program tersebut masuk di Mubar sejak tahun 2017. Sapi hasil inseminasi buatan ini tersebar di beberapa wilayah yakni Kecamatan Tiworo Raya, Sawerigadi dan kusambi.
“Alhamdulillah Potensi dan populasi cukup besar dengan kegiatan yang dilakukan selama ini,” urainya.
Laporan : La Ode Pialo
Comment