TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA – Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Meninjau lokasi pekerjaan proyek aspal peningkatan jalan Lelewawo-Porehu dan Bangsala-Ponggi 2023 di Kecamatan Porehu. Proyek yang sempat viral di media sosial tersebut karena dinilai tidak sesuai bestek.
Proyek Aspal Peningkatan Jalan yang dimaksud dananya bersumber dari APBN tahun 2023 yang dikelola Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional, Satker Wilayah I Sulawesi Tenggara dibawah pengawasan
oleh Konsultan Supervisi dari PT Arci Pratama Konsultan (APK).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kolaka Utara, Mukramin, SE.MM menjelaskan, pihaknya langsung meninjau ke lokasi proyek aspal peningkatan jalan di poros Lelewawo-Porehu dan Bangsala-Ponggi, Kecamatan Porehu.
“Peninjauan ini dilakukan pasca beredarnya video di media sosial yang menunjukkan beberapa warga mengupas jalan aspal yang sementara dalam tahap pengerjaan. Tidak ada masalah yang fatal karena pihak kontraktor dan pengawas masih terus melakukan pekerjaannya,” ujar Mukramin kepada Wartawan saat diwawancarai dilokasi proyek. Rabu (25/10/2023).
Lebih lanjut, Mukramin mengatakan, bukan hanya pihaknya yang turun ke lokasi tetapi Konsultan dan Pengawas lapangan serta penanggung jawab atau pihak kontraktornya.
“‘Ada juga Konsultan, Pengawas dan kontraktor selaku pemenang tender yang ikut meninjau. Ini masih tahap pengerjaan dan belum sepenuhnya rampung,” katanya.
Mukramin menegaskan setelah selesai proses pengerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor maka akan dilakukan pengujian terlebih dahulu. Jika tidak sesuai bestek maka tidak akan dilakukan pembayaran.
Tentunya semua pihak berharap pekerjaan proyek pengaspalan ini pada peningkatan jalan ini selesai dengan baik.
“Sehingga jalan aspal ini bisa dinikmati oleh masyarakat umum khususnya masyarakat yang bermukim di kecamatan Porehu dan sekitarnya.” terangnya
Ditempat yang sama, Konsultan Pengawas Kualiti, Satar menjelaskan ini sudah sesuai dengan prosedur mulai dari awal pengerjaan hingga saat ini dan masih terus berjalan.
“Artinya masih ada tahap pemeriksaan uji kualitas melalui laboratorium maupun dari tim Balai itu sendiri dan ini ganda pengawasannya,” ucapnya.
Menurut Satar, kalau aspal belum naik kadarnya apalagi masih baru itu sangat labil, walaupun sudah dilakukan pemadatan dan pengilasan sesuai dengan hasil JMD dan JMFnya.
“Memang begini kalau aspal masih baru dia elastis nanti setelah naik kadarnya akan keras dengan sendirinya,” katanya
Hal senada dikatakanKepala Proyek, Sapri Hasan. Menurutnya, sebelum dilakukan pekerjaan pengaspalan maupun pekerjaan lainnya, semua material yang akan digunakan dilakukan terlebih dahulu uji laboratorium di Dinas PU atau balai Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Setelah keluar hasil uji laboratorium maka itulah yang jadi petunjuk untuk digunakan dalam proyek pekerjaan aspal ini,” tuturnya.
Sapri Hasan meminta masyarakat untuk bersabar menunggu sampai proses pengerjaan selesai dan melihat hasilnya secara keseluruhan.
“Kami minta masyarakat untuk bersabar menunggu sampai proses pengerjaan selesai dan melihat hasilnya secara keseluruhan.” tutupnya.
Laporan : Ahmar
Comment