TOPIKSULTRA.COM, LASUSUA — Ketua DPRD Kolaka Utara, Buhari Djumas mengatakan, kejahatan lingkungan di wilayah Kolaka Utara akibat pertambangan semakin parah.
Ia menunjuk salah satunya di wilayah kecamatan Batu Putih, yang diakibatkan aktivitas tambang nikel yang diduga ilegal, yang mengakibatkan pencemaran air laut yang kini berwarna kuning, begitupun hutan dan gunung yang tampak gundul.
Politisi senior Partai Demorat ini mendesak aparat penegak hukum serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, untuk melakukan investigasi mendalam, serta mengusut tuntas siapa oknum yang mesti bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi di Kolut akibat aktivitas pertambangan ilegal. “Masalah ini harus dibawa ke meja hijau. Karena para oknum penambang ini hanya mengejar keuntungan pribadi, tidak peduli dengan kerusakan lingkungan yang terjadi,” katanya kepada wartawan, Selasa, (9/11/2021), di ruang kerjanya.
Buhari menilai, kerusakan lingkungan akibat pertambangan disebabkan tidak adanya perencanaan tata kelola tambang termasuk reklamasi dalam aktivitas pertambangan. “Bagaimana nasib lingkungan di Batuputih 5-10 tahun ke depan kalau ini terus berlangsung dan dibiarkan,” tuturnya.
Menurutnya, DPRD Kolut telah berupaya melakukan upaya pencegahan, mulai dari konsultasi dengan pihak kementerian hingga merekomendasikan penutupan jetty, agar para penambang ini melengkapi izin serta menerapkan tata kelola penambangan yang benar. “Tapi selang beberapa hari kembali dibuka. Apa daya semua
izin dari pusat,” katanya mengeluh.
Laporan : Ahmar
Comment