TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA — Menjadi guru tangguh ditengah serbuan imperialisme tetiba menjadi bahasan diskusi di kalangan guru di Kabupaten Kolaka Utara. Tema tersebut dibahas dalam forum seminar, Rabu, (25/5/2022), yang digelar di Islamic centre Masjid Agung Lasusua. Turut hadir kadis pendidikan dan kebudayaan Kolut, H. Muhammad Idrus, dan diikuti 400 orang guru Paud dan TK Se Kabupaten Kolaka Utara.
Idrus yang juga Rektor Intens Muhammadiyah Kolut mengatakan, seminar yang dilaksanakan merupakan salah satu agenda yang sangat penting bagi tenaga guru Paud dan TK untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM).” Dan ini bukan hanya sekedar kegiatan tetapi jangka panjangnya kita harus lakukan,” Katanya kepada wartawan, ditemui usai mengikuti seminar.
Ia menekankan, kegiatan ini tidak boleh berhenti dan harus terus dilaksanakan sehingga menjadi motor penggerak bagi organisasi-organisasi profesi guru lainnya untuk memacu diri.
Saat ini jelas Idrus, Dinas dikbud sudah bekerja sama dengan pihak Universitas Muhammadiyah Kendari untuk menampung para tenaga guru yang belum sarjana untuk melanjutkan studinya sampai ke jenjang sarjana.
Menurutnya, sudah ada kurang lebih 100 orang Tenaga guru Paud dan TK yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Kolaka Utara yang sedang melakukan perkuliahan di Universitas Muhammadiyah.
“Dan mereka yang sedang kuliah saat ini sudah mendapatkan beasiswa full dari Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Kolaka Utara untuk menyelesaikan studinya sampai sarjana,” ujarnya.
Menurutnya, yang menjadi sumber permasalahan kita selama ini adalah standar Sumber Daya Manusia kita yang belum terpenuhi sehingga standar pelayanan belum maksimal.
“Dan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun sebelumnya sehingga tenaga guru yang tersedia yang berasal dari Sarjana yang mengajar di Paud dan TK baru sekitar 20 Persen lebih,” katanya.
Dengan Melihat fenomena ini Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengambil langkah cepat untuk menyekolahkan dan memberikan bea siswa full sampai sarjana.
” sehingga standar pelayanan minimal pendidikan di tingkat Paud dan TK bisa terpenuhi menjadi 80 persen.” tururnya.
Laporan : Ahmar
Comment