Penumpang di Pelabuhan Katoi Sepi, Syahbandar Malah Tambah Armada

TOPIKSULTRA.COM, LASUSUA — Sejak beberapa bulan terakhir ini, arus penumpang di pelabuhan Katoi Kolaka Utara (Kolut) selalu sepi. Namun demikian, pihak Syahbandar Kolaka justru menambah lagi satu unit armada kapal cepat jenis super jet (fiber).

Menanggapi hal itu, Kepala Cabang PT Zakaria Karya Bersama, Fadillah, selaku pemilik kapal cepat MV. Trans JB, yang lebih dulu beroperasi dari dan tujuan pelabuhan Katoi (Kolut) dan Siwa (Sulsel), mempertanyakan kebijakan syahbandar dan pemerintah daerah.

Menurutnya, saat ini penumpang dari Katoi Kolut menuju pelabuhan Bangsalo’E- Siwa, sangat sepi.

Menurutnya, pekan kedua Agustus 2021 penumpang di pelabuhan Katoi hanya kisaran 60 orang setiap harinya. “Sedangkan di bulan Juli masih diangka 70 sampai 80 orang,” kata Fadillah kepada topiksultra.com, Senin, (23/8/2021), ditemui di pelabuhan Katoi.

Sebaliknya, kata Fadillah, dari pelabuhan Bangsalo’E-Siwa menuju Katoi-Kolut, jauh lebih berkurang.

Fadillah mengaku tidak mempermasalahkan adanya penambahan armada di pelabuhan Katoi, karena hal itu biasa dalam dunia bisnis pelayaran. “Persoalannya penumpang yang berkurang setiap hari, ” tuturnya.

Menurutnya, satu saja armada yang beroperasi, kapal sepi dari penumpang. Sehingga kalau armada bertambah, bisa-bisa perusahaan gulung tikar. “Tapi kami kembalikan kebijakannya kepada pemda dan syahbandar. Kalau dari pihak kami perusahaan akan tetap berusaha melayani,” tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka Utara, Yunus, mengatakan, dari sisi pertimbangan sepinya penumpang, pemda Kolut sebenarnya sudah menolak usulan penambahan armada kapal cepat jurusan Katoi-Siwa.

“Jangan sampai kita terima semua, bisa jadi pelayaran kolaps, dan dampaknya terhentinya pelayanan penumpang, ” katanya kepada TOPIKSULTRA.COM, Senin, (23/8/2021).

Namun, setelah pihak perusahaan pelayaran menghadap kepada syahbandar di Kolaka, sehingga keluarlah rekomendasi.

Atas rekomendasi syahbandar, kata Yunus, pemda Kolut kembali mempertimbangkan, kalau tidak diberikan peluang usaha kepada pihak perusahaan lain, maka akan muncul dugaan monopoli kepada salah satu pihak perusahaan.

Namun demikian, tambah Yunus, sesuai program bupati Kolut akan berusaha menyiapkan transportasi kapal laut yang layak dan memadai untuk masyarakat Kolut, dengan persyaratan: silahkan beroperasi tetapi dalam jangka 6 bulan harus ada kapal cepat yang terbuat dari bahan aluminium. “Dan sekarang rata -rata kapal cepat super jet sudah terbuat dari bahan tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, pihak perusahaan PT. Belibis Putra selaku pemilik kapal cepat Bahari Ekspress, sudah menyanggupi permintaan pemerintah daerah tersebut. “Dan apabila tidak memenuhi persyaratan, maka rekomendasi izin operasi kami cabut,”katanya

Selain itu, agar tidak saling mengganggu jadwal keberangkatan kapal, jadwal keberangkatan kapal diatur: pada jam yang sama ada yang berangkat dari Katoi, dan sebaliknya yang satunya berangkat dari Siwa. “Untuk Bahari Ekspress rencana pengoperasiannya dibuka tanggal 25 Agustus 2021,” ujarnya.

Laporan : Ahmar

Editor

Comment