Perawat Tampan Meninggal Setelah 12 Jam Non-Stop Tangani Pasien Covid-19

TOPIKSULTRA.COM—Baru-baru ini dunia menyoroti kisah perawat yang bernama John Alagos yang gugur saat menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat yang menangani kasus covid-19.

John Alagos merupakan perawat muda berusia 23 tahun yang  mendedikasikan hidupnya di RSU Watford Inggris. Kisah meninggalnya John merupakan kasus ketiga setelah Inggris kehilangan dua perawat mudanya.

Dilansir dari dream.co.id, Selasa (7/4/2020), John diduga meninggal akibat kelelahan dan terinfeksi covid-19 setelah dirinya melakukan tugasnya selama 12 jam tanpa henti.

Menurut cerita yang beredar John terpaksa menjalani shift, sebab saat itu rumah sakit sedang kekurangan jumlah perawat, sehingga mau tak mau John harus bertugas.  Pada saat bertugas John telah merasakan sakit dengan gejala covid-19, namun rumah sakit tak menghiraukannya.

Kejadian tersebut diceritakan oleh Ibundanya John, Gina Gustila yang kecewa atas kematian putranya.
Ibunda John menceritakan, bagaimana perjuangan anaknya dalam bertugas yang harus tetap bekerja meski sakit hingga akhirnya pingsan dan meninggal.

Gina menjelaskan, mendiang anaknya harus tetap merawat pasien meski kondisinya sendiri sedang tidak baik.

Gina mengaku, John sempat mengeluh sakit kepala dan suhu tinggi sepanjang malam, hingga kemudian kehilangan kesadaran dan meninggal. John sempat jatuh sakit, tapi diduga tidak diperbolehkan pulang karena rumah sakit kekurangan tenaga medis kala itu. “Aku bertanya, ‘Mengapa kamu tidak pulang?’ Dia bilang dia sudah meminta (digantikan) staf lain tapi mereka kekurangan staf jadi tidak bisa dipulangkan,” kata Gina di laman Metro.

Setelah sang putra pulang, Gina sempat memberinya obat paracetamol untuk meredakan sakit kepala dan demamnya. Namun sekembalinya sang Ibu untuk melihat putranya, Ia mendapati badan John tengah membiru di tempat tidurnya.

Kematian John diduga karena minimnya perlengkapan APD yang dipakai ketika menangani pasien covid-19, sehingga dalam keadaan kelelahan tubuh John tidak bisa menangkal virus. Alhasil membuat John kehilangan nyawanya. Hal tersebut diungkapkan Gina yang dikutip dari laman Metro.co.uk.

Rekan-rekan John mengatakan kepada Gina, putranya tidak mengenakan pakaian pelindung yang ‘pantas’. Mereka memakai APD, tetapi tidak sepenuhnya melindungi mulut. “ Mereka hanya memakai masker biasa,” ungkap Gina.

Diduga sebelumnya John tidak memiliki masalah kesehatan. Pahlawan covid-19 itu pun merupakan sosok yang populer di Watford General Hospital, sehingga rekan-rekannya merindukannya.

Laporan mengenai minimnya APD yang dikenakan John,  yang sepenuhnya tidak melidungi mulut dibantak pihak Rumah Sakit. ” Staf kami sudah di penerangan mengenai gejala Covid-19 dan kita tidak  pernah perbolehkan siapa pun tetap bekerja, jika menunjukkan gejala-gejala atau tidak sehat. Kami selalu memberi informasi terbaru mengenai panduan APD untuk memastikan mereka dilindungi dengan baik,” bantah penanggungjawab rumah sakit.


Sumber : metro.co.uk via dream.co.id

Editor

Comment